Cara Narapidana mengisi Bulan Ramadhan

Cara Narapidana mengisi Bulan Ramadhan

Lapas kesambi mengisi Ramadhan-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM -Bulan Ramadhan oleh umat Islam dijadikan momentum untuk menjngkatkan amal ibadah, begitu juga narapidana Dilingkungan Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas 1 Cirebon, mengisi Ramadan dengan berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari sholat tarawih, hingga membaca al quran.

Bahkan dari narapidana ada yang menjadi pengurus DKM masjid Lapas kelas 1 Kesambi Cirebon dan mengajari sesama napi membaca Al Quran. Seperti yang dilakukan Nur Sofyan alias Yeye (33), narapidana asal Bandung ini menjalani hukuman penjara 18 tahun karena melakukan tindak pidana pembunuhan berencana.

Yeye berubah sikapnya sejak menjalani hukuman di Bandung dan pindah ke Lapas kelas 1 Kesambi Cirebon. Yeye saat ini menjadi pengurus DKM dan sekaligus  Sekarang jadi pengajar. Yeye mengaku Dulu saat mendengar dirinya divonis 18 tahun sempat sakit, dan mengalami  shock.

Apalagi saat itu hidupnya tidak gak karuan, dan suka nantangin orang. Setelah menjalani proses hukuman akhirnya dirinya merenung dan ternyata kalau  kita frustrasi tidak ada harapan, jadi lebih baik kembali ke jalan Allah.

BACA JUGA:Jadwal Buka Puasa Hari Ini Wilayah Cirebon, Selasa 28 Maret 2023

BACA JUGA:Tersangka Kredit Macet BPR KR Indramayu Bisa Bertambah, Simak Penjelasan Kajari Indramayu

Maka Titik baliknya  melaksanakan syariat yang wajib, Allah ngasih  hidayah dengan menjadikan hati menjadi  lapang dari sebelumnya terasa gelap. Selama Ramadhan 30 hari, Yeye  full mengajar pemberantasan buta huruf al Quran, dan selama menjadi pengurus DKM ada taklim, tadarus, sholat tarawih dilanjutkan tadarus.

Kepala Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon, Kadiyono menjelaskan, kegiatan memasuki bulan Ramadan warga binaan di Lapas disini cukup beragam, dan berbagai program keagamaan selama bulan Ramadan saat ini sedang berjalan. 

Menurut Kadiyono, Banyak kegiatan diikuti warga binaan, dan Lapas kelas 1 Kesambi bekerjasama dengan ponpes Buntet membina warna binaan disini. Titik tekannya, kata Kadiyono, adalah  pemberantasan buta huruf al quran, materinya  dari santri Buntet pesantren.

"Malamnya sholat isya dan sholat tarawih, Imamnya gantian dari luar seperti Kemenag, MUI," ujarnya. Kadiyono menerangkan Jumlah peserta yang ikut terus naik hingga 200 dari jumlah 915 warga binaan disini, 890 muslim. Jadi mereka  bergantian melaksanakan sholat isya dan tarawih.

BACA JUGA:Dana Rp3,2 Miliar Mengalir ke Oknum OJK Cirebon Terkait Kredit Macet BPR KR Indramayu

BACA JUGA:Perkuat Kontribusi Bagi Masyarakat dan Negara, BSI Salurkan Zakat Lebih Dari Rp173 Miliar

Bagi Kadiyono Ini sangat penting karena  mayoritas Islam, dibulan Ramadan berlomba lomba mengerjakan amal baik.

"Warga binaan bisa berbuat lebih baik , dan kita mempertimbangkan aspek aspek keamanan," terangnya. Selama kegiatan berlangsung, kata Kadiyono, Mereka sangat senang, bisa menunaikan sholat Jumat di Ramadhan jauh meningkat. "Bahwasannya kesadaran yang mereka peroleh diimplementasikan," pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: