Percaya Teori Konspirasi, Satu Keluarga Bunuh Diri di Swiss

Percaya Teori Konspirasi, Satu Keluarga Bunuh Diri di Swiss

Ilustrasi meninggal dunia -Pixabay-

MONTREUX, RADARCIREBON.COM – Satu keluarga di Kota Montreux Swiss temukan meninggal dunia dengan cara melompat dari balkon apartemen setinggi 25 meter.

Satu keluarga yang terdiri dari Eric David, 40 (suami), Nasrine Feraoun, 41 (istri), Narjisse Feraoun, 41 (kembaran Nasrine), Allan, 15 (anak laki-laki) Dan satu anak perempuan berumur 8 tahun.

Kejadian tersebut berlangsung pada Maret 2022 lalu. Dari hasil pemeriksaan aparat kepolisian setempat, diperkirakan satu keluarga ini bunuh diri pada pukul 7 pagi.

BACA JUGA:Ngeri! KPK Menduga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Lebih dari 10 Tahun

Pasalnya saat polisi datang pukul 6.15 ke kediaman David sebab David tidak merespon beberapa surat yang dikirim terkait homeschooling putranya.

Ketika polisi mengetuk pintu, ada sautan suara dari dalam tapi tidak ada yang membuka pintu.

"Sebelum atau selama kejadian, tidak ada saksi, termasuk dua petugas polisi yang hadir di tempat dari pukul 06:15 dan orang-orang yang lewat di kaki gedung, mendengar sedikit pun suara atau tangisan dari apartemen atau balkon," kata polisi.

BACA JUGA:Artis Berinisal R Terseret Kasus Gratifikasi Rafael Alun

Dari kelima korban yang melompat, hanya Allan yang berhasil selamat. Namun dia tidak mengingat apapun tentang kejadian tersebut.

Dari investigasi kepolisian tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan dari tubuh korbankorban,  yang artinya memang mereka melompat sendiri bukan karena didorong orang lain.

Didalam tubuh korban juga tidak ditemukan adanya jejak obat-obatan terlarang.

BACA JUGA:Tim Rescue Pos SAR Cirebon Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Tengah Tani Cirebon

Satu tahun berselang setelah investigasi yang terus dilakukan, polisi akhirnya menyatakan bahwa kasus ini adalah murni kasus bunuh diri.

"Dari Investigasi yang dilakukan, tidak menunjukkan tanda-tanda aksi pembunuhan,"

"Tercatat bahwa sejak awal pandemi, keluarga menjadi sangat tertarik dengan teori konspirasi dan bertahan hidup," tambah polisi.

BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Juga Diterjang Banjir, Air Setinggi Perut Orang Dewasa

Polisi percaya bahwa sang istri dan saudara kembarnya sangat curiga terhadap otoritas lokal dan pemerintah.

Jaksa penuntut umum di kanton Vaud mengatakan bahwa, "Ibu dan saudara perempuan memiliki kepribadian yang dominan dan posesif, yang kontras dengan ayah yang pemalu dan bahwa mereka memiliki dominasi yang kuat terhadap anak-anak dan membuat mereka percaya bahwa dunia tidak bersahabat ke mereka." (disway)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase