TERUNGKAP! AP Hasanuddin Ketakutan dan Sempat Minta Perlindungan Usai Ancam Warga Muhammadiyah
AP Hasanudin ditangkap di Jombang. Foto:-Tangkapan layar-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Peneliti BRIN, AP Hasanudin ditangkap di Jombang, Jawa Timur. Saat ditangkap sempat minta perlindungan kepada polisi.
Hal itu diungkapkan Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid Bachtiar.
Menurut Adi Vivid, peneliti BRIN itu merasa ketakutan akibat dari perbuatannya, sehingga minta perlindungan ke polisi.
"Memang yang bersangkutan posisinya minta perlindungan saat itu," ujar perwira Jenderal Bintang Satu, mantan Kapolres Cirebon Kota tersebut, dilansir dari JPNN Senin (1/5/2023).
"Mungkin merasa ketakutan karena dia tidak sadar ucapan yang disampaikan dalam kata-kata itu akhirnya membangkitkan amarah warga Muhammadiyah," imbuhnya.
Lebih lanjut Adi Vivid mengungkapkan, hasil pemeriksaan terhadap AP Hasanuddin menunjukan bahwa tersangka mengakui perbuatannya.
BACA JUGA:Keluhan Alumni Ponpes Al Zaytun: Anda yang Buat Sensasi, Kita yang Nyebokin
BACA JUGA:Viral Bocah di Subang Hilang Misterius, Dikaitkan dengan Mahluk Halus
Peneliti BRIN itu menulis komentar dengan yang bermuatan ujaran kebencian di media sosial.
Hasanudin mengatakan, dirinya melontarkan komentar tersebut lantaran capek dan lelah dengan perdebatan di media sosial soal penetapan Idulfitri 1444 H.
"Nah, yang bersangkutan menyatakan pada saat menyampaikan hal tersebut, tercapailah titik lelahnya dia," kata Adi Vivid.
"Karena dia emosi, karena diskusi enggak selesai-selesai, akhirnya emosi dan terucaplah kata-kata tersebut," tambahnya lagi.
Seperti diketahui, AP Hasanuddin menulis komentar di akun Facebook Thomas Djamaluddin pada 21 April 2023, sekitar pukul 15.30 WIB dari wilayah Jombang, Jawa Timur.
Peneliti BRIN berusia 30 tahun itu pun mengaku sedang seorang diri dan sedang tidak dalam pengaruh obat-obatan terlarang maupun alkohol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: