PERJALANAN PG Sindanglaut Cirebon yang Didirikan Tahun 1898, Buka, Tutup, Buka Lagi

PERJALANAN PG Sindanglaut Cirebon yang Didirikan Tahun 1898, Buka, Tutup, Buka Lagi

PG Sindang Laut Cirebon yang kini kembali dibuka lagi.-Dokumen-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Buka, tutup dan buka lagi. Itulah nasib Pabrik Gula (PG) Sindanglaut, Kabupaten CIREBON. Pabrik yang dibangun di zaman Belanda ini, nasibnya memang terlunta-lunta. 

Selain kalah bersaing dengan pabrik-pabrik gula modern, pabrik ini sering terkendala pasokan tebu. Maklum pabrik ini, sebagian besar memang mengandalkan pasokan tebu dari masyarakat. 

Hal ini berbeda dengan PG-PG modern, seperti di Lampung. PG-PG di sana memang memiliki kebun yang sangat luas. Hanya sebagian kecil saja pasokan tebu dari para petani.

Maka wajar saja, jika PG yang sudah berusia lanjut ini harus berjibaku untuk tetap hidup atau ditutup selama-lamanya. Suatu ketika, mungkin hanya menyisakan nama. Seperti beberapa PG lainnya di Jawa Barat.

BACA JUGA:5 Hari di Kota Cirebon, Ini Agenda Para Biksu yang Thudong ke Candi Borobudur, Bakal ke Palutungan

Tapi, mungkin manajemen PT Rajawali Nusanatara Indonesia (RNI), selaku pemilik PG Sindanglaut mempunyai jurus jitu untuk mempertahankan pabrik tersebut tetap eksis. Siapa tahu pabrik milik BUMN ini, nasibnya tidak terlunta-lunta lagi.

Nah, seperti belakangan ini. PG Sindanglaut ini  “terpaksa” dibuka lagi. Hal ini lantaran produksi tebu dari petani di Kabupaten Cirebon sedang melimpah.

Memang, produksi tebu di Kabupaten Cirebon terus mengalami peningkatan. Setidaknya dalam dua tahun terakhir. 

Karena itu pulalah yang mendorong PG Sindanglaut beroperasi kembali. Padahal PG yang berada di Kecamatan Lemahabang ini, ditutup sejak 2020 lalu. Mulai Rabu kemarin, PG ini aktif kembali.

BACA JUGA:Bhante Wawan, Sosok Biksu dari Cirebon yang Ikut Thudong dari Thailand ke Candi Borobudur

Bupati Cirebon, H Imron tampak semringah dan semangat menyambut dibukanya kembali PG ini. Kebahagian bupati ini, seolah mewakili para petani tebu karena panen dan musim guling telah tiba.

Orang momor satu di Kabupaten Cirebon ini mengatakan, wilayahnya memang merupakan sentra perkebunan tebu di Jawa Barat.

Bahkan selama dua tahun terakhir ini, luas areal lahan perkebunan tebu di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan.

Dia pun kemudian menguraikan data luas lahan produksi tebu pada tahun 2022 lalu. Menurut data tersebut, luas lahan perkebunan tebu di Kabupaten Cirebon mencapai 4.166,60 hektar. Luas lahan tersebut mengalami kenaikan 847,54 hektar dibandingkan tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: