Penerbangan Perdana Kertajati-Malaysia, Dorong Pemulihan Pariwisata Jawa Barat
Suasana persiapan penerbangan perdana maskapai AirAsia rute Kertajati-Kuala Lumpur di Bandara Kertajati, Rabu (17/5/2023).--
Penerbangan dari BIJI ke Kuala Lumpur ini disebut berpotensi mendorong industri pariwisata di wilayah Jawa Barat.
"(Okupansi) ini sudah bagus untuk penerbangan pertama. Ke depan, kami berharap bisa 80 persen," ucap Direktur Utama AirAsia Malaysia, Riad Asmat.
BACA JUGA:Bukan Orang Ketiga dan Hijrah, Ternyata Ini Alasan Desta Cerai dengan Natsha Rizki
BACA JUGA:Penerapan Face Recognition di Daop 3 Cirebon, Boarding Kini Cukup Pindai Wajah
Riad melanjutkan, pihaknya akan meningkatkan frekuensi penerbangan apabila permintaan masyarakat naik.
“Mungkin bisa tiga sampai empat kali seminggu. Kami juga sebetulnya ingin ini jadi daily flight," jelasnya.
Direktur Utama PT BIJB Muhammad Singgih merasa bersyukur akhirnya Bandara Kertajati kini bisa melakukan penerbangan internasional.
Setelah dibuka pada 2018, kegiatan penerbangan di Bandara Kertajati sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.
“Terima kasih pada AirAsia yang berkenan membuka penerbangan internasional pertama kali secara rutin," ucapnya.
Bandara Internasional Kertajati adalah bandara terbesar kedua di Indonesia, dan berfungsi sebagai penghubung utama para wisatawan ke Bandung Raya, Cirebon dan sekitarnya, Provinsi Jawa Barat, serta sebagian Jawa Tengah.
Bandara ini berpotensi memangkas waktu perjalanan. Warga Cirebon dan sekitarnya yang ingin pergi ke Malaysia tidak lagi perlu menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang memakan waktu sekitar empat jam perjalanan.
Kini hanya perlu menuju Bandara Kertajati yang berjarak sekitar 45 menit dari pusat kota Cirebon. Selain waktu, ini juga tentu dapat mengurangi biaya perjalanan.
Dengan adanya rute Kertajati-Kuala Lumpur, segenap pemangku kepentingan berharap hal ini dapat membantu perekonomian Jawa Barat melalui sektor pariwisata.
Head of Government Relations Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan konektivitas di Indonesia dengan destinasi-destinasi domestik, tapi dengan sumber pasar internasional.
Menurutnya, Indonesia adalah pasar potensial untuk wisatawan Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: