Pernah Menjabat Kapolda Papua, Tito Karnavian Ungkap Pasokan Senjata Api KKB Berasal Dari..

Pernah Menjabat Kapolda Papua, Tito Karnavian Ungkap Pasokan Senjata Api KKB Berasal Dari..

Menteri Dalam Negeri sekaligus menjabat sebagai Menko Polhukam Ad Interim gantikan posisi Mahfud MD yang mengundurkan diri.-Dokumen-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kehadiran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak berdiri sendiri. Bahkan, mereka dibantu beberapa pihak untuk suplai senjata.

Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M.Tito Karnavian, ada beberapa sumber pasokan dan amunisi senjata milik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

BACA JUGA:MOMEN Bhante Wawan Video Call dengan Habib Luthfi, Ucap Assalamualaikum, Janjian Bertemu di Borobudur

Sebagai mantan Kapolda Papua, dia menyatakan bahwa pasokan senjata api ilegal yang masuk ke wilayah Papua berasal dari Papua Nugini (PNG).

"Saya pernah jadi Kapolda di sana (Papua), setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak," ujar Tito, melalui keterangan tertulisnya, Kamis 25 Mei 2023.

BACA JUGA:Nah Loh! Soal Kualitas CCTV Tol Cipali: Dirgakkum Korlantas Polri: Kurang Bagus

Menurut Tito, senjata itu bisa masuk melalui jalur-jalur darat, menyebar dari perbatasan di wilayah Jayapura hingga Merauke.

Kendati demikian, kasus senjata ilegal yang masuk melalui jalan tikus pada perbatasan Indonesia-Papua Nugini dinilai tidak banyak.

Tito juga menyebut, senjata ilegal itu juga merupakan hasil perampasan usai tembak menembak antara kelompok bersenjata Papua dengan aparat keamanan.

BACA JUGA:Antreannya 17 Tahun, Pasutri Asal Bandung Nekad Berangkat Ibadah Haji Naik Motor

"Sebagian besar senjata-senjata itu adalah senjata rampasan dari aparat yang lengah," jelasnya.

Tidak hanya itu, menurut Tito senjata ilegal yang digunakan oleh KKB berasal dari daerah yang pernah berkonflik, seperti Konflik Ambon Bersenjata. Sebab, senjata yang tersisa usai konflik dijual kembali.

BACA JUGA:J Trust Bank Kerja Sama dengan MNC Life, Ada Produk Asuransi Jiwa Kredit

"Senjata-senjata itu banyak yang sudah selesai konflik. Itu kan masih disimpan, itu dijual oleh yang berkonflik," tutur Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase