WADUH! Syekh Panji Gumilang Sebut Ada yang Ingin Rebut Al Zaytun: Membuat Fatwa Macam-macam

WADUH! Syekh Panji Gumilang Sebut Ada yang Ingin Rebut Al Zaytun: Membuat Fatwa Macam-macam

Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang menyebut ada yang ingin rebut lembaga pendidikan tersebut dari dirinya.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang menyebut ada yang ingin rebut pondok pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten INDRAMAYU tersebut.

Dalam upaya merebut kepemilikan Mahad Al Zaytun, kata Syekh Panji Gumilang, mereka melontarkan tuduhan hingga beragam fitnah.

Padahal, tujuan utama dari kelompok ini, sangat jelas. Yakni, ingin merebut Mahad Al Zaytun beserta aset dan kepemilikannya.

“Ini gara-gara mau ngambil Al Zaytun, kemudian membuat fatwa macam-macam. Semua yang kalian tetapkan itu, bohong belaka,” kata Syekh Panji Gumilang, saat taushiyah usai salat Jumat pekan lalu.

BACA JUGA:ASTAGA! Keperawanan 41 Santriwati Direnggut Pimpinan Ponpes, Sebelum Melakukan Menjanjikan Surga

Syekh Panji Gumilang menyebutkan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memang menggiurkan dari sisi aset dan keuangan.

Misalnya, mendapatkan bantuan operasional sekolah (BOS). Nilainya memang besar. Diduga, itulah landasan mereka ingin menguasai Al Zaytun.

“Apakah itu yang dijadikan dasar, supaya bisa diambil. Nanti dapat BOS. Ditilep. Di kampus yang dituduh macem-macem ini, 1 sen pun biaya itu on track. Tidak ada yang out of track,” tegas Syekh Al Zaytun.

Ditambahkan, mereka yang melihat besar dari luar itu, tidak mengetahui pembiayaan seluruhnya. Yang satu bulan saja bisa menghabiskan Rp 10 miliar.

BACA JUGA:‘Ojo Dibanding-bandingke’, Syekh Panji Gumilang: Teruslah Bekerja, Yakin dengan Diri Sendiri

“Perlu diingat, (BOS) itu adalah suplemen tambahan. Al Zaytun ini, satu bulannya kalaulah tidak lebih dari 10, kurang dari 10. M (miliar). Satu bulan,” tegasnya.

Karenanya, mereka yang hendak merebut sungguh berpikiran picik. Sebab, hanya mencari sesuatu untuk kepentingan pribadi.

“Siapapun yang menuduh sebuah lembaga pendidikan, satu sesat. Pusat teroris. Pusat radikalis. Buktikan. Di mana pusat pendidikan ini. Adakah benih teroris? Kalau ada benih teroris, densus 88 sudah mengepung tempat ini,” bebernya.

Sebab, kata Syekh Panji, Densus 88 ada bukan untuk menangkap pencuri ayam. Bukan menangkap korupsi. Tetapi menangkap teroris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: