Jawaban Al Zaytun yang Dituduh NII: Tidak Masuk Akal!

Jawaban Al Zaytun yang Dituduh NII: Tidak Masuk Akal!

Ketua Dewan Pengawas LKM Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun, Datuk MYR Agung Sidayu menegaskan bahwa tuduhan terkait NII hanya fitnah belaka. -Dok Pribadi-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Bayang-bayang dan tuduhan Negara Islam Indonesia (NII) yang bersembunyi di Pondok Pesantren (Ponpes) dan Mahad Al Zaytun kembali dibantah tegas oleh lembaga tersebut.

Tuduhan yang sudah lama dilayangkan itu, tidak pernah terbukti. Tetapi selalu mencuat setiap akan ada momen penting di tanah air, seperti hajatan politik. 

Karenanya, kuat dugaan lontaran tudingan NII tersebut lebih kepada motif penguasaan Mahad Al Zaytun hingga ada pihak-pihak yang berkepentingan.

Ketua Dewan Pengawas LKM Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun, Datuk MYR Agung Sidayu menegaskan, NII adalah bumbu penyedap fitnah kepada Syekh Panji Gumilang.

BACA JUGA:Teknologi Khusus di Ponpes Al Zaytun, Transfer Embrio, Didatangkan dari Kanada, Apa Itu?

Bahkan, ditengarai ada pihak yang ingin membubarkan Pesantren dan Mahad Al Zaytun dengan menyebar fitnah tersebut. Hal itu, tidak lepas dari aset yayasan yang sangat besar. 

Isu NII diangkat kembali sebagai point of interest agar menjadi bumbu penyedap fitnah. Padahal, isu ini sudah lama terbantahkan dan tidak pernah terbukti. 

"Ini fitnah terhadap Syekh Abdussalam Panji Gumilang," tegas Agung dalam tulisannya yang dikirimkan kepada radarcirebon.com.

Ditegaskan dia, fitnah tersebut punya satu tujuan agar Mahad Al Zaytun ditutup seperti halnya salah satu Pondok Pesantren di Jombang yang ditutup.

BACA JUGA:PT KAI Daop 3 Cirebon Berikan CSR Keagamaan di Tiga Lokasi Ini

Kemudian sehari setelah penutupan di buka kembali atas perintah Presiden Joko Widodo dengan berbagai pertimbangan. 

"Isu NII sudah dijawab Syekh Abdussalam Panji Gumilang dengan gamblang, bahwa NII historically sudah tidak ada sejak tahun 1962," tegasnya.

Karena itu, tidak masuk di akal jika kemudian Al Zaytun dikaitkan dengan NII hanya untuk menjustifikasi kesalahan untuk menutup dan mengambil alih pondok pesantren ini dengan mudah.

"Mereka berfikir enteng saja bahwa hanya dengan tuduhan itu mereka dengan mudah mengambil alih dengan terlebih dahulu menutup Al Zaytun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: