Mengapa Mahad Al Zaytun Dibenci dan Dituduh Sesat, Oh Ternyata Ini Alasannya
Definisi sesat menurut Civitas Mahad Al Zaytun. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBONCOM - Dua nama ini memang tidak bisa dipisahkan; Syekh Panji Gumilang dan Pondok Pesantren - Mahad Al Zaytun.
Wajar, Panji Gumilang merupakan pimpinan pondok yang berlokasi di Mekarjaya, Gantar, Indramayu ini.
Sementara Al Zaytun adalah buah tangan dingin Syech Panji sehingga bisa maju seperti sekarang ini.
Maka tidak heran, jika ada yang tidak setuju dengan Syech Panji, yang ikut terkena getahnya adalah Ponpes Al Zaytun.
BACA JUGA:Pembuat Replika Paksi Naga Liman: Kalau Tidak Setuju, Setelah Selesai Dibongkar, Monggo
Misalnya soal benci dan sesat. Ponpes Al Zaytun dan pimpinannya Syech Panji Gumilang dibenci dan dianggap sesat oleh banyak pihak.
Tapi bagi Syekh Panji dan keluarga besar Al Zaytun sudah menyadari hal itu. Itu bagian dari resiko memikirkan dan mengelola pondok secara out the box.
Seorang aktifis media sosial Hojot Marluga yang membongkar mengapa banyak orang membenci dan menuduh sesat ke Al Zaytun dan Syekh Panji.
Dia pun mengibaratkan, makin tinggi pohon, kian banyak pula terpaan anginnya. Demikianlah Al Zaytun.
BACA JUGA:Datangi Pameran di Korea, Sekda Hilmy Bangga Ketemu Industri Olahan Pangan dari Cirebon
Banyak disorot negatif karena pemimpin dan lembaga yang kredibel dan luarbiasa visi kebangsaannya.
Beberapa fakta ini, tulis Hojot, yang mebuat banyak orang terpukau. Asetnya saja membuat cemburu banyak orang. Puluhan triliun. Mana ada pesantren atau lembaga keagamaan yang memiliki aset demikian besar? Mengapa Al Zaytun disorot?
Sumber daya manusia (SDM) Al Zaytun sangat mumpuni. Pesantren bukan hanya bisa mendidik para santri, tapi bisa membangun apa saja. Termasuk kapal-kapal penangkap ikan berskala besar.
Memanfaatkan lahan ribuan hektar, bisa mengelola pesantren secara menyeluruh. Dari pertanian, peternakan hingga pengelolaan air. Sebagai contoh saja, pisang diproduksi dari kebun Al Zaytun. Hasilnya rata-rata satu sampai dua ton per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: