TERUNGKAP Begini Awal Mula Pesawat dari Prancis Parkir 1 Tahun di Bandara Kertajati, Dibeli oleh Iran

TERUNGKAP Begini Awal Mula Pesawat dari Prancis Parkir 1 Tahun di Bandara Kertajati, Dibeli oleh Iran

Pesawat buatan Prancis parkir 1 tahun di Bandara Kertajati Majalengka, diduga sudah dibeli oleh Iran.-Dokumen -radarcirebon.com

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Ingin Ubah Pemerintahan di Indonesia, Simak Kata-katanya, Wow Ternyata

Akun itu, juga menunjukkan foto pada 26, Mei 2023 saat pesawat yang dimaksud berada di Bandara Chabahar Konarak.

Spekulasi pun berkembang dan mencuatkan dugaan pembelian 'gelap' oleh Iran, di tengah sanksi dari Uni Eropa terhadap negara tersebut.

Meski tudingan tersebut dibantah oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati (Perseroda) yang menyebut bahwa semua dokumen pesawat tersebut sah.

Executive General Manager (EGM) Bandara Kertajati Majalengka, Nuril Huda menjelaskan, pesawat tersebut tidak seperti yang dituduhkan. Sebab, 2 unit A340-200 tersebut datang dengan dokumen yang lengkap.

BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Juara Olimpiade Tokyo 2020 Ini Memilih Pensiun Muda

Pesawat tersebut juga kembali terbang dengan dokumen lengkap. Sehingga bisa memasuki dan keluar dari wilayah Indonesia.

"Pesawat datang dan berangkat dengan dokumen yang lengkap. Tim CIQ juga mengecek semua, FA juga terbit," kata Nuril.

Dia menambahkan, dengan persyaratan dan dokumen lengkap, tentu saja pesawat tersebut sah untuk melakukan landing maupun take off dari Indonesia.

Karenanya, dia pun heran mengapa masalah pesawat tersebut baru ramai akhir-akhir ini. Padahal, saat covid-19 melanda, banyak pesawat besar yang parkir di KJT dan tidak ada yang membuat heboh.

BACA JUGA:Mahad Al Zaytun Miliki Laboraturium Canggih, Kembangkan Tanaman dari Israel

"Seperti saat covid pesawat-pesawat widebody  lain juga pada parkir di KJT, tapi nggak ada yang nanya," katanya.

Dijelaskan Nuril, pesawat tersebut awalnya menunggu jadwal maintenance di Garuda Maintanance Facilities (GMF) Cengkareng.

Waktu tunggu ini, karena antrean di GMF cukup panjang, sehingga pesawat itu tidak memungkinkan menunggu di Soekarno Hatta.

"Sangat tidak mungkin jika parkir lama di CGK, sedangkan bandara yang bisa menampung wide body di Indonesia yang tidak ada traffic-nya hanya KJT," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: