LUGAS! Jawaban Syekh Panji Gumilang Tentang Perempuan Salat Jumat Shaf di Depan: Yang Pinter Itu Mengkritisi

LUGAS! Jawaban Syekh Panji Gumilang Tentang Perempuan Salat Jumat Shaf di Depan: Yang Pinter Itu Mengkritisi

Santri perempuan ikut salat Jumat di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Mahad Al Zaytun Indramayu.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang menyampaikan jawaban lugas, terkait perempuan yang ikut Salat Jumat di Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Seperti diketahui, sudah dua kali Salat Jumat di Mahad Al Zaytun Indramayu, diikuti oleh santri perempuan.

Yang pertama dilakukan pada Jumat, 26, Mei 2023 dan yang terbaru pada Jumat 2, Juni. Bedanya, jumlah jemaah perempuan ditambah.

Pada Jumat, 26, Mei 2023, setidaknya 30 persen dari kapasitas Masjid Rahmatan Lil Alamin yang diisi untuk jemaah perempuan.

BACA JUGA:WOW! Guru Gembul Sebut Al Zaytun Adalah Laboratorium Sosial yang Diciptakan Pemerintah

Sedangkan pada Jumat, 2, Juni 2023, komposisinya berbanding 50:50 antara jemaah perempuan dan laki-laki.

Hal tersebut sesuai dengan permintaan dari Syekh Panji Gumilang saat menyampaikan taushiyah. Dia tidak mau Al Zaytun mengikuti politik, yang memberikan jatah 30 persen keterwakilan perempuan.

Menariknya, keikutsertaan perempuan dalam ibadah Salat Jumat tidak menggunakan susunan shaf depan untuk laki-laki dan perempuan di belakang.

Tetapi yang digunakan adalah shaf perempuan mulai dari bagian tengah atau belakang imam ke arah kiri. Sedangkan laki-laki dari tengah imam ke bagian kanan.

BACA JUGA:Alasan Argentina Mau Main Lawan Timnas Indonesia: Erick Thohir Dibawa-bawa, Simak Kata Presiden AFA

Tidak ada pembatas antara santri laki-laki yang disebut dengan rijal dan santri perempuan atau yang di Al Zaytun biasa disebut Nisa.

Sebab, jarak antara jemaah sudah diatur sedemikian rupa, sehingga tidak bersentuhan. Jemaah juga menggunakan kursi untuk duduk saat mendengar khutbah dan taushiyah.

Sementara sajadah hanya dipakai untuk salat. Kursi tersebut diletakan persis di samping sajadah.

Terkait diikutkannya perempuan dalam Salat Jumat, Syekh Panji Gumilang mengaku tidak takut dikritik. Sebab, ada dasar dan dalil yang dipakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: