Warga Sekitar Buka Suara Soal Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang, Simak Kata-katanya

Warga Sekitar Buka Suara Soal Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang, Simak Kata-katanya

Warga sekitar Mahad Al Zaytun angkat suara soal kondisi di pesantren dan Syekh Panji Gumilang.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Warga di sekitar Mahad Al Zaytun akhirnya buka suara mengenai sosok Syekh Panji Gumilang dan keseharian mereka.

Warga di sekitar Mahad Al Zaytun juga mengetahui bahwa belakangan ini, memang sedang viral di media sosial berbagai hal mengenai pondok pesantren tersebut.

Mulai dari kesan eksklusif sampai dengan kondisi yang dikesankan tertutup. Hingga beragam hal lainnya yang dianggap tidak lazim.

Atas ramainya pemberitaan dan informasi yang berseliweran di media sosial itu, para warga pun akhirnya angkat suara.

BACA JUGA:AKHIRNYA TERUNGKAP! Sumber Dana Mahad Al Zaytun Hingga Rp598,2 Miliar per Tahun, Mengalir Tak Pernah Habis

Mereka berasal dari Desa Mekarjaya dan wilayah lainnya di sekitar Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Para warga tersebut angkat bicara karena setiap harinya memang bersentuhan dengan Mahad Al Zaytun. Baik dengan kalangan dari Lembaga Kemakmuran Masjid (LKM) Rahmatan Lil Alamin, hingga bertemu langsung dengan Syekh Panji Gumilang.

Kendati demikian, ada juga yang mengungkapkan mengenai disiplin tinggi di Mahad Al Zaytun. Sehingga banyak warga yang akhirnya juga tidak kuat ikut bekerja di sana.

Nina, warga Desa Mekarjaya mengaku sangat mengenal kondisi pondok pesantren tersebut. Sebab, dia juga salah satu orang tua santri di Mahad Al Zaytun.

BACA JUGA:Mario Dandy dan Shane Lukas Hari Ini Jalani Sidang Perdana, 200 Personel Polisi Dikerahkan ke PN Jaksel

Dikatakan dia, tidak ada hal yang aneh di Mahad Al Zaytun, seperti yang dituduhkah oleh orang-orang. Kesehariannya juga berjalan biasa saja dan normal.

Bahkan, Nina mengaku, beberapa kali bertemu dengan Syekh Panji Gumilang dan berinteraksi meski tidak sering.

"Pak Syekh itu sering menyemangati. Semangat bu. Semangat. Saya ketemu pas panen raya," tutur Nina yang sudah 2 tahun bekerja di lahan pertanian itu.

Dengan bekerja di Mahad Al Zaytun, sekalipun hanya petani penggarap, tapi penghasilannya sudah bisa membantu perekonomian keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: