Binaul Ummah Gelar Perisai II
CIGUGUR – Untuk kedua kalinya, Organisasi Santri Binaul Ummah (OSBU) Ponpes Binaul Ummah menggelar Perisai (Pentas Kreasi Seni dan Edukasi). Tahun ini, penyelenggaraan kegiatan pengasah prestasi santri dan pelajar sewilayah III Cirebon tersebut hendak dilaksanakan Februari mendatang. “Alhamdulillah kita sudah memasuki tahun kedua untuk Perisai yang kami adakan secara rutin. Tema yang diangkat kali ini yakni ‘Cerahkan Masa Depan dengan Bakatmu, Nyatakan dengan Karyamu’. Pelaksanaannya insya Allah mulai 21-23 Februari mendatang,” sebut Ketua pelaksana, Muhammad Rijalul ‘Afif, kemarin (15/1). Aneka lomba bakal dilaksanakan pada Perisai II. Di antaranya festival Nasyid Binaul Ummah Kuningan (Fesybuk), lomba dai cilik, musabaqah hifdzil quran, lomba cerdas cermat Matematika IPA Bahasa Inggris (Mipasing), musikalisasi puisi, dan lomba story telling. “Tempat penyelenggaraannya di kampus Ponpes Binaul Ummah, Cipari Kecamatan Cigugur,” ujarnya. Banyak tujuan yang hendak dicapai dari Perisai tersebut. Rijalul ‘Afif memaparkan, untuk menjalin silaturahmi antarpelajar khususnya di wilayah III Cirebon. Selain itu, menjadikan Perisai II sebagai batu pijakan untuk berprestasi, memperluas wawasan serta berkompetisi dengan fair dan sportif lewat seni dan edukasi. “Tujuan lainnya, mengembangkan minat dan bakat generasi muda dalam berkarya dan berprestasi. Mempublikasikan seni Islami kepada masyarakat luas. Lalu mencetak generasi mandiri, kreatif, inovatif dan sebagai problem solver di masa yang akan datang. Terakhir, sebagai daya tarik ponpes,” bebernya. Sementara itu, Ketua OSBU, Maulvi Inayat Ali mengatakan, sejarah telah membuktikan bahwa, maju mundurnya suatu bangsa berada di genggaman generasi muda. Merekalah, kata dia, tonggak dan kadar kemajuan bangsa. “Ditangannyalah tergenggam semua harapan. Di pundaknya pula jawaban sebuah peradaban,” tegas Maulvi. Generasi muda terdahulu, lanjut dia, telah menggoreskan sebuah perjalanan sejarah yang memesona. Mereka menjadi pionir kebangkitan bangsa dan sudah lebih siap menjawab tantangan zaman. Generasi muda zaman sekarang yang hidup di era globalisasi, menurutnya, dituntut untuk mengasah potensi dan memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan bangsa. “Khususnya di bidang seni, generasi muda penggemar seni masa kini banyak yang terjebak fatamorgana estetika dan nilai-nilai duniawai yang hampa. Hal itu menunjukkan betapa besar pengaruh budaya jahiliyah di segenap kalbu para pembaharu bangsa ini,” ucapnya. Maka menjadi tugas setiap umat muslim, kata Maulvi, untuk menggeser nilai-nilai jahiliyah yang terkandung dalam seni tersebut. Tentu saja dengan nilai edukasi dan religi. “Atas pemikiran tersebut kami menggelar Perisai. Semoga dapat memotivasi kita untuk tetap berkarya dan mengembangkan potensi. Mudah-mudahan kita dapat menyongsong era globalisasi dengan prestasi,” tukas ketua organisasi santri pondok pesantren dengan ketua yayasan KH Achidin Noor MA tersebut. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: