Bom Ikan Lukai Anak Nelayan

Bom Ikan Lukai Anak Nelayan

CANTIGI - Nasib nahas dialami Mochamad Jibril, warga Blok Karangpoman Desa Cantigi Kulon, Kecamatan Cantigi. Bocah berusia 9 tahun itu kehilangan kelima jari tangan kirinya lantaran ledakan bom ikan rakitan yang ditemukannya. Saat ini, pelajar yang masih duduk di bangku kelas 3 di SDN Cantigi Kulon 1 itu masih menjalani perawatan di RSUD Indramayu. Korban juga mengalami luka di bagian tubuh lainnya akibat serpihan bom rakitan itu. Ibu korban, Kurniati (34), menuturkan bahwa sebelum kejadian anaknya itu tengah bermain bersama teman-temannya di sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Saat bermain itulah, Jibril menemukan sebuah benda berupa bambu yang pada ujung ruasnya ditutup potongan sandal karet. Bambu yang mengambang di sungai yang menjadi tempat bersandar perahu-perahu itu, sempat dimainkan oleh korban dan dibawa ke darat. “Saat dibawa ke darat dan dilemparkan ke tempat sampah, tiba-tiba bambu itu (bom rakitan, red) meledak dan melukai anak saya. Itu kabar yang saya terima dari teman-teman Jibril,” tutur Kurniati, Rabu (15/1). Kurniati yang tengah menemani anaknya menjalani perawatan di ruang Bedah kelas 2, mengaku baru menerima kabar bila anaknya itu menjadi korban ledakan setelah teman-teman korban melihat tangan anaknya mengeluarkan darah. Tangisan korban dan jeritan teman-temannya, kemudian menyita perhatian warga dan langsung memberikan pertolongan kepada korban. Usai memberikan pertolongan pertama, orang tua korban yang datang ke lokasi kejadian dengan dibantu warga kemudian melarikan Jibril ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang intensif. Sementara itu, Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono melalui Kapolsek Cantigi Iptu Budiyanto, menerangkan bila pihaknya tidak berhasil menemukan benda yang disebut-sebut sebagai bom ikan itu. Meski tidak menemukan barang bukti, namun pihaknya akan mendalami laporan yang menyebutkan bila ledakan yang melukai korban itu, berasal dari bakaran sampah. Polisi juga terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pastinya. “Hingga saat ini, kami masih melakukan pendalaman dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya ledakan tersebut. Termasuk memastikan benda yang meledak dan disebut-sebut sebagai bom ikan itu,” terangnya. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: