Hadapi El Nino, Stok Pangan di Jabar Masih Aman

Hadapi El Nino, Stok Pangan di Jabar Masih Aman

Wilayah Kabupaten Karawang yang merupakan salah satu lumbung padi nasional.-Google Maps-radarcirebon.com

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Stok bahan pokok pangan, khususnya padi di wilayah Jawa Barat (Jabar) masih aman. 

Meski demikian kewaspadaan terkait dampak El Nino tetap dilakukan terutama menyikapi risiko kekeringan lahan pertanian. 

BACA JUGA:Acungi Anggota TNI dengan Samurai, 4 Pemuda di Bandung Diamankan Polisi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar Mohamad Arifin menyebutkan, dari 11 bahan pokok yang selalu menjadi pantauan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar,  tujuh di antaranya selalu surplus. 

Sedangkan empat bahan pokok lainnya meski defisit bisa dipenuhi melalui perdagangan antardaerah provinsi. 

BACA JUGA:Memastikan Kesehatan Pekerja, Regional JBB Resmikan Kegiatan Jawara Sebuse Championship 2023

"Pemprov Jabar sudah melaksanakan langkah dan antisipasi menghadapi El Nino baik dari sisi stok dan distribusinya."

"Terkait stok aman dan distribusi lancar sehingga kami tidak khawatir dengan kemungkinan adanya dampak El Nino."

BACA JUGA:Tampil Mendominasi, Hasil Akhir FIFA Matchday Indonesia vs Palestina 0-0

"Kami hanya mengimbau kepada masyarakat jangan belanja berlebihan," kata Mohamad Arifin dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) bertema "Ancaman El Nino pada Karawanan Pangan di Jabar" di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 14 Juni 2023.

DKPP juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino seperti dalam mengantisipasi stok daging dan telur, juga dengan Dinas Sumber Daya Air Jabar untuk distribusi pengairan lahan pertanian serta dengan PT Agro Jabar untuk distribusi dan stok pangan. 

BACA JUGA:Hujan Buatan Disiapkan Dinas SDA Jabar Hadapi El Nino

Arifin menambahkan, khusus untuk beras, prognosa tahun 2022 mencapai 8 juta ton sehingga surplus untuk memenuhi kebutuhan Jabar yang hanya sekitar 6,4 juta ton di tahun 2023 ini. 

Sisanya sekitar 1,7 juta ton akan menjadi beras cadangan atau stok pemerintah untuk kebutuhan mendesak seperti antisipasi bencana alam dan operasi pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase