Ok
Daya Motor

Ekonomi Jabar 2026 Diprediksi Melejit, Sekda Herman Ungkap Faktor Pendorong Utamanya

Ekonomi Jabar 2026 Diprediksi Melejit, Sekda Herman Ungkap Faktor Pendorong Utamanya

Ilustrasi laju pertumbuhan ekonomi yang naik.-Nattanan Kanchanaprat-Pixabay

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman optimistis laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jawa Barat pada 2026 mencapai 5,5 persen hingga 6 persen.

Ia yakin target tersebut dapat tercapai karena ditunjang oleh banyaknya kegiatan pembangunan, khususunya infrastruktur, yang bakal dilakukan tahun depan.

"Saat ini LPE kita diatas rata-rata nasional sebesar 5,2 persen. Tahun depan kita optimis bisa mencapai 5,5 hingga 6 persen," ungkapnya, Senin 8 Desember 2025.

BACA JUGA:KKMP Kebon Baru Resmi Dibuka, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM di Kota Cirebon

BACA JUGA:Program MBG Jadi Harapan Baru Pertumbuhan Ekonomi Lokal di Kabupaten Cirebon

Tren positif LPE tersebut didorong oleh pembangunan infrastruktur yang masif, meningkatnya investasi, serta penguatan aktivitas produksi.

Manfaat pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot akan mulai berdampak signifikan pada 2026, seiring meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan kapasitas produksi industri.

"Dengan catatan soliditas disemua komponen serta strong leadership. Itu sudah tercermin dari Pak Gubernur dengan kepemimpinannya yang kuat dalam mengakselerasi pembangunan di Jabar," tambahnya.

Herman menambahkan, hingga saat ini realisasi pendapatan Provinsi Jabar sudah mencapai kisaran 85 hingga 90 persen dari yang ditargetkan dan ia yakin pada penghujung 2025 dapat mencapai di atas 95 persen. Demikian juga dengan belanja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

"Surplus perdagangan luar negeri Jabar juga masih bagus, dilihat dari masih tingginya nilai ekspor kita," tambahnya.

Data dari BPS mencatat ekspor Jabar pada Oktober 2025 senilai USD 3,36 miliar atau naik 2,69 persen dibandingkan September 2025 yang senilai USD 3,27 miliar.

BACA JUGA:Pelantikan Kadin Jabar 2025–2030: Dedi Mulyadi Beberkan Strategi Majukan Ekonomi Daerah

Secara kumulatif, ekspor Jabar dari Januari 2025 – Oktober 2025 naik 2,31 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2024.

Secara kumulatif, kontribusi ekspor masih didominasi sektor industri sebesar 98,69 persen, diikuti sektor migas sebesar 0,72 persen dan sektor pertanian sebesar 0,58 persen.

Sementara menurut golongan barang, ekspor tertinggi yaitu golongan kendaraan dan bagiannya senilai USD 7,04 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik senilai USD 5,19 miliar, serta mesin dan peralatan mekanis senilai USD 2,67 miliar.

Adapun, negara tujuan ekspor dari Jawa Barat yang terbesar adalah Amerika Serika senilai USD 5,29 miliar, Filipina USD 2,94 miliar dan Jepang USD 2,38 miliar.

Sejalan dengan ekspor yang mengalami kenaikan, impor Jabar pun naik pada Oktober 2025 secara month to month sebesar 4.13 persen.

Nilai impor Oktober 2025 mencapai USD 0,96 miliar, naik dibandingkan September yang mencapai USD 0,92 miliar.

BACA JUGA:Beternak Ayam Petelur Bangkitkan Geliat Ekonomi dan Ketahanan Pangan Daerah

Sepanjang 2025, impor Jabar didominasi oleh bahan baku atau penolong sebesar 80,97 persen, diikuti barang modal sebesar 10.75 persen, dan konsumsi 8,28 persen.

Menurut golongan barang, nilai impor terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik senilai USD 1,36 miliar, mesin dan peralatan mekanis senilai USD 0.84 miliar, plastik dan barang dari plastik senilai USD 0,76 miliar.

Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Tiongkok senilai USD 3,35 miliar, diikuti Jepang senilai USD 1,20 miliar, dan Korea Selatan senilai USD 1,15 miliar.

Dengan kondisi ekspor dan impor tersebut, maka sepanjang Januari 2025 – Oktober 2025 neraca perdagangan Jabar mengalami surplus sebesar USD 22,27 miliar. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait