Tidak Sesuai Syariat Islam, MUI Imbau Tidak Sekolahkan Anak di Al Zaytun Indramayu

Tidak Sesuai Syariat Islam, MUI Imbau Tidak Sekolahkan Anak di Al Zaytun Indramayu

Ketua MUI Indramayu KH M Syatori menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sekolahkan anak di Mahad Al Zaytun karena menyimpang dari syariat Islam.-Ist-

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) INDRAMAYU KH M Syatori mengeluarkan imbuan kepada warga untuk tidak sekolahkan anak di Mahad Al Zaytun.

Menurut KH M Syatori, Pondok Pesantren yang dipimpin Syekh Panji Gumilang itu, dinilai mengajarkan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam.

"Pertama, syariat yang dilakukan di Al Zaytun, sangat tidak sama dengan yang tata cara peribadatan umat Islam pada umumnya," sebut KH M Syatori dalam tayangan video, Sabtu 17 Juni 2023.

Ajaran-ajaran yang diberikan kepada para santri, menurut KH M Syatori, sangat jauh berbeda dengan ajaran syariat-syariat Islam.

BACA JUGA:SHALOM HAVERIM! Salam Bahasa Yahudi di Al Zaytun Geger, Syekh Panji Gumilang: Orang Terbatas Pengetahuannya

BACA JUGA:Polisi Tangkap 414 Tersangka Terkait TPPO dan Kejahatan Terhadap Pekerja Migran, 1.314 Diselamatkan

"Sholatnya, puasanya, hajinya, bahakan viral di media sosial, bahwa haji tidak harus ke Mekkah dan Madinah cukup haji di Indonesia, karena disamakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang suci," sebutnya.

KH Syatori mengatakan, tata cara beribadah yang dilakukan di Ponpes Al Zaytun berbeda dengan cara beribadah umat Islam pada umumnya. 

Untuk itu, MUI Indramayu meminta kepada masyarakat untuk tidak sekolahkan anaknya di Mahad Al Zaytun.

"Kami menghimbau kepada masyarakat Indramayu khususnya, jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun, sebab ketidaksamaan akidah, tidak ada kesamaan cara pandang beribadah," himbaunya.

BACA JUGA:Polres Indramayu Berhasil Tangkap Dua Tersangka Kasus Penipuan TPPO ke Jepang

BACA JUGA:2,5 Juta Warga Jabar Menerima Program Pra Kerja, Kang Emil Sebut Banyak Kisah Inspiratif

Lebih lanjut KH Syatori menerangkan, syariat-syariat yang dilakukan oleh Al Zaytun terkesan dipaksakan.

"Dengan alasan jangan sampai terjadi kontradiksi dengan masyarakat dengan para orang tua dan sebagainya," sambung KH Syatori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: