Pakai Uang Rp12 Triliun untuk Beli Jet Tempur Bekas Qatar, Syarief Hasan Langsung Menolak Keras

Pakai Uang Rp12 Triliun untuk Beli Jet Tempur Bekas Qatar, Syarief Hasan Langsung Menolak Keras

Pesawat tempur milik TNI AU melakukan formasi udara. Ilustrasi foto:[email protected]

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI disebutkan sedang melakukan pembelian jet tempur bekas dari Qatar.

Cukup banyak. Kemenhan berencana membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Harganya Rp800 USD atau setara Rp12 Triliun.

Pembelian pesawat itu langsung ditolak dengan keas oleh Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. 

Syarif Hasan langsung menyoroti rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan tersebut. Menurutnya, jet tempur bekas itu dibeli oleh Qatar dari Prancis pada tahun 1997.

Tidak hanya itu, menurut Syarif Hasan, ke-12 jet tempur Mirage 2000-5 milik Qatar itu sudah di-grounded 2 tahun lalu.

Sebelumnya, pemerintah sudah merencanakan bahwa jet tempur bekas dari Qatar itu akan tiba di Indonesia pada 2025. 

Itu artinya, ketika tiba di Tanah Air, pesawat itu sudah berusia 28 tahun.

BACA JUGA:Sebelum Panji Gumilang, Ada Tokoh Kontroversial dari Kuningan, Mencetuskan Agama Baru yang Diakui Pemerintah

BACA JUGA:3 Ayat Pendek Dalam Alquran Ini Luar Biasa, Baca Sekali Saja 70.000 Malaikat Akan Turun Melindungimu

Syarif Hasan menegaskan, bahwa menurutnya pembelian pesawat bekas dari Qatar itu tidak tepat. Hanya pemborosan dan akan mengganggu kekuatan tempur Angkata Udara Indonesia.

"Jangan sampai biaya pemeliharaan dan perawatan pesawat justru menyedot anggaran pertahanan Indonesia," kata dia dilansir dari JPNN.com, Kamis (22/6/2023).

Lebih lanjut, politisi senior itu pun menyoroti sikap pemerintah yang dinilai sangat tergesa-gesa. Sehingga tidak sabar menunggu kedatangan pesawat baru, Rafale yang akan tiba pada 2026.

Padahal hanya selang satu tahun dari rencana kedatangan jet tempur bekas dari Qatar yang sudah berusia lebih dari 20 tahun.

Dia juga mengingatkan ancaman geopolitik terhadap pertahanan udara yang semakin dinamis. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan alutsista yang mumpuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: