Kapal Nelayan Pati dan Rembang Dibakar di Kalbar, Diduga Ada Perebutan Wilayah Penangkapan Ikan

Kapal Nelayan Pati dan Rembang Dibakar di Kalbar, Diduga Ada Perebutan Wilayah Penangkapan Ikan

Anggota Komisi DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menerima perwakilan nelayan Pati dan Rembang yang kapal mereka dibakar di perairan Kalimantan Barat (Kalbar).-FPD/Ist-radarcirebon.com

BACA JUGA:Teruntuk Bobotoh Persib, Luis Milla Sudah Kesal dan Geram, Makanya Akan Ada Tindakan Tegas

Kronologi Kapal Nelayan Pati dan Rembang Dibakar di Kalbar

Muhid Juwono, perwakilan nelayan Pati dan Rembang menceritakan, dalam kasus terakhir, Kapal Wahana Nilan IV berangkat dari lokasi penangkapan ikan di sekitar Pulau Subi ke Pelabuhan Pangkalan, Jawa Tengah pada 19 Juni 2023.

Karena kekurangan es batu untuk menjaga kondisi ikan tetap segar, Wahana Nilam IV mengisi lima ton pada kapal penampung yang dinahkodai oleh WE.

Kapal ini kemudian melanjutkan perjalanan selama dua hari tiga malam memasuki wilayah Kepulauan Datu.

Tanggal 21 Juni 2023 kapal didekati empat kapal dengan alat tangkap kapal cumi yang tanda daftar dan nama kapalnya ditutupi.

BACA JUGA:TERUNGKAP, Begini Potret Rumah Mewah Milik Panji Gumilang di Depok

Merasa terancam, nakhoda Wahana Nilam IV menjauh. Terjadilah kejar-kejaran hingga sekitar setengah jam.

“Sekitar pukul setengah sepuluh, kapal Wahana Nilam IV ditangkap dan dikuasai ABK kapal cumi. Mereka merampas barang-barang seperti rokok, sembako, pesawat televisi dan memaksa nakhoda dan awak kapal pindah ke salah satu kapal mereka. Mereka juga meminta bensin,” kata Muhid.

ABK kapal nelayan dari Pati ini kemudian dibawa ke daratan sekitar dua sampai tiga jam perjalanan dari kapal mereka. Tak lama, mereka melihat kepulan asap dariWahana Nilam.

Dari kesaksian seorang ABK, mereka melihat salah seorang perampas yang juga meminta bensin dan kemudian mengemudikan kapal untuk membawa mereka ke darat adalah ABK kapal Putri Nabila II.

BACA JUGA:Lebaran Idul Adha Terancam tanpa Opor Ayam, Pedagang di Cirebon Sempat Mogok, di Pasaran Langka?

Ketika ditelusuri, data mengenai kapal ini lengkap baik pemilik maupun alamatnya di Kementerian Perhubungan.

“’Jadi sebenarnya tidak sulit mengusutnya, asal ada kemauan dari pihak berwajib,” kata Muhid, diamini Hinca.

Muhid menambahkan, pihaknya juga mengumpulkan bukti lain, seperti postingan facebook dari seseorang yang mengisyaratkan rencana pembakaran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: