Bantah Hapus SPOU,Disporbudpar Tunggu Hasil Prestasi di Porda Jabar

Bantah Hapus SPOU,Disporbudpar Tunggu Hasil Prestasi di Porda Jabar

CIREBON – Ada kekhawatiran sejumlah pelatih dan atlet di Sentra Pembinaan Olahraga Unggulan (SPOU) Kota Cirebon. Mereka takut program SPOU yang digagas Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon dihapuskan. Terkait kabar tersebut, Kasi Pembinaan Olahraga Prestasi Disporbudpar Kota Cirebon Santoso SSos menyangkalnya. Santoso tidak memungkiri pernah ada rencana mengalihkan SPOU menjadi program try out dan try in cabor unggulan. Itu karena disporbudpar mendengar kabar bahwa KONI Kota Cirebon membuat program yang serupa dengan SPOU. Namun, setelah diselidiki, program yang digulirkan KONI ternyata hanya untuk atlet proyeksi medali emas Porda Jabar XII/2014. “Programnya ternyata berbeda dengan SPOU. Karena itu, kita memilih melanjutkan SPOU sebagai program utama pembinaan cabor unggulan,” terangnya, kemarin. Ditambahkan Santoso, program try out dan try in yang diusulkan disporbudpar tidak mendapat sambutan positif. Sampai saat ini, baru Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) yang merespons usulan tersebut dengan mengajukan proposal. Padahal, ada delapan cabor unggulan lainnya di tubuh SPOU. “Menurut saya, program try out dan try in efeknya akan lebih besar bagi perkembangan prestasi atlet ketimbang SPOU,” ujarnya. Santoso menegaskan, tahun ini SPOU tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Total anggaran adalah Rp433 juta untuk sembilan cabor unggulan, yaitu gulat, pencak silat, tinju, renang, atletik, karate, taekwondo, judo dan panahan. Dengan spesifikasi, atlet sebanyak 72 orang, 18 pelatih dan 9 orang manajer. “Ke-72 atlet masing-masing medapat uang saku Rp250 ribu perbulan, pelatih Rp300 ribu dan manajer Rp325 ribu. Uang dicairkan setiap tiga bulan sekali. Untuk tahun ini, diawali pada bulan Maret,” paparnya. Yang berbeda dari SPOU tahun ini, menurut Susanto adalah pada setiap pencairan uang saku. Masing-masing cabor wajib melampirkan daftar kegiatan yang dilakukan selama tiga bulan. “Sejak diluncurkan pada tahun 2009, setiap atlet, pelatih dan manajer yang mendapat uang saku hanya menandatangani tanda terima tanpa ada lampiran berkas kegiatan,” terangnya. Sukses tidaknya SPOU akan dievaluasi setelah Porda Jabar XII/2014. Jika prestasi Kota Cirebon meningkat di porda dan target 18 medali emas tercapai, maka SPOU akan dilanjutkan. Jika tidak, mungkin saja SPOU akan dihentikan. “Tujuan akhir dari SPOU adalah peningkatan prestasi Kota Cirebon di porda. Jika tidak ada peningkatan, ya percuma ada SPOU,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: