PG Sindanglaut Cirebon Giling Perdana, Mentan RI Minta Optimalisasi Produksi Tebu

PG Sindanglaut Cirebon Giling Perdana, Mentan RI Minta Optimalisasi Produksi Tebu

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meninjau langsung perkebunan tebu di Desa Mertapada Wetan Kecamatan Astanajapura, Selasa 11 Juli 2023. -Deny Hamdani-Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Setelah vakum empat tahun, tahun 2023 ini PG Sindanglaut kembali melakukan giling tebu.

BACA JUGA:Jokowi Resmikan Tol Cisumdawu, Segini Anggaran yang Dihabiskan Selama Pembangunan

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meninjau langsung perkebunan tebu di Desa Mertapada Wetan Kecamatan Astanajapura, Selasa 11 Juli 2023 meminta agar produksi tebi bisa dioptimalisasi guna memenuhi kebutuhan gula nasional.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta untuk mendorong meningkatkan produksi tebu nasional.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Diresmikan, Warga Majalengka Dilanda Kekeringan

"Hari ini saya bersama Bupati Cirebon, anggota DPR RI dan tentu Dirjen, kemudian RNI dengan Pabrik Gula Sindanglaut yang sudah 4 tahun kurang lebih tidak berproduksi, kita coba langkahkan hari ini dengan penanaman yang lebih maksimal lakukan bongkar ratun namanya.”

“Hari ini kita akan mulai penggilingan pertama ya, dan ini menjadi bagian-bagian dari strategi bapak presiden strategi nasional kita bersama para gubernur dan para bupati di dalam mencoba mengakselerasi pertanian atau meningkatkan optimalisasi," ujarnya.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Diresmikan Presiden, Baru Dibuka Besok Rabu atau Kamis, Cimalaka - Kertajati Gratis

Syahrul mengatakan saat ini Indonesia masih kekurangan produksi gula untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"kita masih membutuhkan kekurangan kurang lebih 800.000 ton dalam satu tahun untuk gula, secara bertahap tentu saja bersama menteri-menteri lainnya kita dorong untuk bisa secara maksimal memenuhi kebutuhan yang ada," tuturnya.

Program teksi alsintan sangat merupakan strategi untuk meningkatkan produksi pertanian.

BACA JUGA:Film Kisah Nyata Vina Cirebon, 8 Pelaku yang Tega Berbuat, Begini Nasibnya

"Karena ini langkah awal tentu tidak mudah membalikkan tangan, tetapi sekarang para petani semangat untuk memulai.”

“Bahkan, memperluas area-area yang ada yang kita juga syukuri hari ini Pak Bupati dengan kami bersama BUMN kita sepakat untuk menggunakan taksi alsintan tamsi alsinta ini menggunakan mekanisasi untuk membuat margin pertanian kita atau angka-angka pertanian bisa lebih irit dan tentu memberi keuntungan pada rakyat ini yang lebih besar," ungkap.

BACA JUGA:Tekan Angka Lakalantas, Polres Cirebon Kota Sosialisasi Patuh Lodaya 2023

Program taksi alsintan ini tidak hanya untuk perkebunan tebu saja, namun pertanian pada umumnya.

"Ini tidak hanya dikembangkan untuk gula tetapi untuk sektor pertanian lain nilainya 50 miliar," ungkapnya.

Taksi alsintan ini merupakan kredit untuk alat pertanian yang bisa lebih mudah dalam pengembaliannya.

BACA JUGA:Film Vina: Sebelum 7 Hari Berdasarkan Kisah Nyata di Cirebon, Ingat Lagi 3 Lokasi Para Pelaku Berbuat

"Tapi, ini semua tentu berskala ekonomi dengan demikian pengembalian pengembaliannya juga bisa diukur kapan dan seperti itu kita gunakan teknologi organisasi.”

“Bahkan, langkah ke depan itu mencoba mencarikan varietas dengan rendemen yang lebih tinggi sekarang ini rendemen antara 7 sampai 8 kita berharap  9 sampai 10 rendemen Kita akan temukan di masa yang akan datang," ungkapnya. (den)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase