Dihadapan KKT ASEAN Ministerial Meeting, Indonesia Sampaikan Gagasan Ini

Dihadapan KKT ASEAN Ministerial Meeting, Indonesia Sampaikan Gagasan Ini

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.-Istimewa-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Indonesia menyampaikan gagasan agar Kawasan Indo Pasifik bisa menjadi lokasi yang aman dan damai.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Panggil 4 Saksi untuk Gali Keterangan Soal Dugaan Penistaan Agama Panji Gumilang

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur (EAS) di Jakarta, Jumat 14 Juli 2023.

Pertemuan itu merupakan rangkaian dari ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yang digelar di Jakarta, 11-14 Juli 2023.

Retno mengatakan  bahwa “Indo-Pasifik saat ini sedang berada dalam masa kritis”.

EAS merupakan satu forum kawasan yang melibatkan 18 negara peserta EAS, yaitu 10 negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Lantik 1.664 PNS Fungsional, Begini Permintaan Sang Gubernur

Menurut Retno, Indo-Pasifik harus menjadi tempat yang aman karena wilayah tersebut merupakan rumah bagi 60 persen populasi dunia.

Kawasan tersebut juga bakal menjadi penyumbang terbesar ekonomi dunia selama 30 tahun ke depan.

“Tapi kita masih belum mampu menciptakan lingkungan yang kondusi  Ketidakpercayaan dan ketidakpastian masih ada,” ungkapnya.

Retno  berharap EAS dapat berkontribusi dalam menciptakan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang aman, stabil, dan inklusif, dan mendorong kolaborasi ke kawasan-kawasan lain.

BACA JUGA:Kelurahan Sukamiskin Wakili Jabar pada Lomba Desa-Kelurahan Nasional

Sebelumnya, ASEAN pada 2019 telah menyepakati Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific/AOIP) yang merupakan penegasan posisi organisasi regional itu dalam peranannya untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.

Namun, AOIP tidak menyinggung rivalitas antara AS dan China yang makin nyata di Indo-Pasifik.

Pandangan yang digagas Indonesia itu lebih mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif alih-alih kompetisi dan rivalitas.

AOIP menegaskan bahwa ASEAN tidak akan berpihak pada negara besar mana pun dan akan menjaga perdamaian kawasan Indo-Pasifik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase