Momen Dahlan Iskan Kembali ke Al Zaytun, Diajak Lihat Bunker dan Bangunan yang Disebut Sinagog, Ternyata...

Momen Dahlan Iskan Kembali ke Al Zaytun, Diajak Lihat Bunker dan Bangunan yang Disebut Sinagog, Ternyata...

Dahlan Iskan kembali ke Al Zaytun Indramayu dan melihat sendiri beberapa bangunan yang belakangan isunya santer di media sosial termasuk soal bunker.-Dokumen Radar Cirebon-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Setelah kunjungan pertama, Dahlan Iskan kembali ke Mahad Al Zaytun INDRAMAYU di tengah beragam isu liar di media sosial.

Kunjungan kali ini berbeda. Dahlan Iskan diajak berkeliling melihat beberapa bangunan yang ada di dalam komplek mahad di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Salah satu yang menarik adalah isu adanya sinagog dan bunker senjata. Dua bangunan yang belakangan tidak kalah bikin geger media sosial.

Menurut Dahlan Iskan, publik mungkin lebih percaya yang beredar di medsos ketimbang kenyataannya. Sebab, tersebar begitu masif dan dramatis. "Sudah jadi kebenaran baru," katanya.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Sudah Buka, Tapi Kenapa Penerbangan Bandara Kertajati Baru Dibuka Oktober, Oh Ternyata

Padahal, bunker tersebut hanyalah sebuah basement. Fungsinya parkir mobil VIP. Kemudian gudang kayu dan keramik serta material lain untuk keperluan interior Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Di bunker yang diisukan sebagai tempat perakitan senjata itu, isinya hanyalah kayu jati. Tapi, bukan sembarang kayu, karena usianya sudah begitu tua dan tidak ada lagi di Indonesia.

"Syekh Panji Gumilang sendiri yang memnbeli kayu jati itu. Sampai ke Bojonegoro, Cepu dan sekitarnya. Ibu kotanya kayu jati," tulis Dahlan Iskan di malam Disway.

Setelah melihat bunker itu, Dahlan Iskan diajak ke bangunan yang namanya diedit menjadi Sinagog di Google Maps. Entah siapa yang 'iseng' mengubah nama tersebut.

BACA JUGA:Berkunjung ke Masjid As Syura, Kapolres Cirebon Kumandangkan Adzan

Sinagog adalah rumah ibadah Agama Yahudi. Bangunan yang disebut Sinagog itu, di Google Maps terlihat berwarna biru.

Lalu, apa sebenarnya bangunan itu? Isinya ternyata lebih mencengangkan. Di dalamnya sama sekali tidak ada urusan dengan rumah ibadah. Melainkan mesin pengolah air.

Mesin-mesin tersebut adalah perluasan dari pabrik air minum dari Mahad Al Zaytun. Bangunan baru itu, akan meningkatkan kapasitas produksi air minum dengan kemasan bermerk Hammayim.

Menurut Sekretaris Lembaga Kemakmuran Masjid (LKM) Rahmatan Lil Alamin, Abdul Halim, pada prinsipnya Al Zaytun tidak keberatan kalau dibangun sinagog dan gereja di dalam mahad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: