Selain Dijuluki Kota Angin dan Wisata, Ternyata Majalengka Dikenal Produk Kopinya Hingga Bermunculan Kafe-kafe

Selain Dijuluki Kota Angin dan Wisata, Ternyata Majalengka Dikenal Produk Kopinya Hingga Bermunculan Kafe-kafe

NGOPI: Pengunjung di salah satu lokasi wisata di Majalengka, tengah menikmati kopi Gunung Wangi. -PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM -Selain dikenal dengan potensi wisatanya, Kabupaten Majalengka ternyata dikenal dengan produk kopinya yang semakin banyak diminati pasar, baik lokal maupun regional, bahkan nasional.

Di Kabupaten Majalengka sendiri, sedikitnya terdapat tujuh kecamatan penghasil buah kopi yang cukup terkenal. Yakni, Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Cingambul, Banjaran, Argapura dan Rajagaluh dan Talaga. Namun saat ini yang masih bertahan di Kecamatan Banjaran, Argapura dan Bantarujeg.

Kopi khas Majalengka kini mulai disajikan di sejumlah kafe di Kota Angin, seperti di Kopi Apik, Kopi Rokrak hingga kafe lainnya yang ada di lokasi wisata seperti di Ciboer dan Hanjuang.

Menurut Dede salah seorang owner kafe kopi menjelaskan, kopi asal Majalengka tidak kalah dengan kopi lainnya, baik dari Medan, Aceh maupun Malang. Kebanyakan citra kopi asal Majalengka adalah kopi robusta, dengan tingkat kepekatan dan rasa yang khas.

BACA JUGA:Berbagai Fitur Pada XMAX Connected yang Dukung Kebutuhan Touring Jarak Jauh

Untuk peminatnya ssambung Dede saat ini sudah cukup banyak. “Peminatnya juga banyak, sehingga kami selalu menyetok kopi asli Majalengka tersebut,”ucapnya.

Sementara itu, menurut Andi petani Kopi asal Bantarujeg, saat ini panen Kopi Bantarujeg atau Kopi Majalengka sangat bagus. Bijinya lebih besar, dibandingkan saat musim hujan. Selain hasil produksi yang bagus, proses pengolahannya lebih cepat terutama saat proses pengeringan dan penjemuran.

“Kalau cuacanya panas seperti ini, biasanya akan sangat berpengaruh pada hasil panen, sebab tidak banyak bunga kopi yang rontok, berbeda saat musim hujan,” katanya.

Sementara itu, Kepala DKP3 Majalengka Iman Firmansyah menjelaskan, selain sayuran, kopi merupakan salah satu komoditi pertanian yang masih digeluti para petani di Majalengka, khususnya wilayah selatan.

BACA JUGA:OJK Gelar Media Gathering 'Ngerungu Warta' di Kuningan

Bahkan kata dia, jumlah lahan kopi yang ada di Majalengka saat ini tergolong masih cukup luas dan terjaga berkisar antara 1.100 hingga 1.200 hektare yang tersebar di 7 kecamatan.

“Salah satu kopi Majalengka yang saat ini cukup dikenal adalah Kopi Gunung Wangi, dan pemerintah Kabupaten Majalengka tentunya terus berupaya mengembangkan dan membantu promosi agar produk Majalengka itu bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional,” jelasnya. (pai)

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Kecewa degan Bank, Pilih Uang Miliaran Disimpan di Peti: Tidak Bisa Melindungi Nasabah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: