Bayar ‘Hotel’ di Al Zaytun Bukan Pakai Uang Tapi 10 Sak Semen, Disebut Sebagai Sedekah
Bangunan Wisma Tamu Al Islah yang disebut-sebut sebagai Hotel Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Isu adanya hotel di dalam komplek Mahad Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten INDRAMAYU, ramai menjadi perbincangan akhir-akhir ini.
Syekh Panji Gumilang pun angkat bicara menjawab isu tersebut. Dia menegaskan, tidak benar di dalam Al Zaytun ada hotel.
Yang benar adalah wisma tamu. Nama dari tempat itu adalah wisma tamu Al Islah yang diperuntukan bagi wali santri Al Zaytun yang datang menengok putra-putrinya.
Karena itu, Syekh Panji Gumilang menyayangkan ramainya isu di luaran soal hotel tersebut. Sebab, nyata-nyata tidak ada.
Adapun yang tinggal di wisma tamu tersebut juga tidak harus membayar. Tetapi memberikan sedekah untuk biaya perawatan.
Sebab, bagaimanapun bangunan tersebut perlu perawatan. Apalagi sudah dibangun sejak tahun 1999. Biaya yang dikenakan pun bukan tarif, tetapi sedekah.
“Karena itu perlu perawatan, setiap tamu yang menginap memberikan sedekah 10 sak semen. Yang ketika itu (tahun 1999, red) harganya Rp 25 ribu. Atau sekitar Rp 250 ribu,” katanya.
Bahkan sampai tahun 2023, tidak berubah sedekahnya yakni tetap Rp 250 ribu. “Jadi kalau itu dijadikan perbincangan dengan disiarkan di televisi, beliau belum memahami,” tandasnya.
BACA JUGA:Polresta Cirebon Gelar Ngopi Aspirasi Bersama Berbagai Unsur Masyarakat Sumber
Bupati Indramayu Pernah ke Wisma Al Islah
Diceritakan syekh bahwa sebelum menjadi bupati, beliau sempat datang dan menyampaikan visi misi ke Al Zaytun didampingi ayahandanya.
Ketika itu, diterima oleh syekh di tempat itu. Pada saat itu, juga sudah diterangkan bahwa bangunan ini adalah wisma tamu.
Karenanya, syekh menduga bahwa bupati sudah lupa pernah berkunjung ke Al Zaytun. Bahkan singgah di wisma tamu tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: