Sejarah Husein Sastranegara, Perintis Angkatan Udara yang Menjadi Nama Bandara di Bandung

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Nama Husein Sastranegara terekam abadi dalam sejarah, sebagai opsir udara I (Anumerta) yang gugur dalam pertempuran.

Para pahlawan langit Nusantara itu, diabadikan menjadi nama Bandara Husein Sastranegara, kemudian Agustinus Adisoetjipto, Halim Perdanakusuma, Abdulrachman Saleh dan Iswahjoedi.

Husein Sastranegara adalah salah satu pilot perintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Dia meninggalkan seorang isti dan tiga orang anak yang salah satunya masih berusia 6 bulan, ketika gugur dalam kecelakaan pesawat.

BACA JUGA:Model Baju Pengantin Wanita Modern

Kecelakaan naas itu, terjadi 26, September 1946. Husein menerbangkan pesawat Cukiu bersama juru teknik Rukidi.

Dalam penerbangan itu, pesawat Cukiu mengalami masalah dan jatuh hingga terbakar di Kampung Gowongan Lor, Yogyakarta.

Waktu itu, Husein sedang latihan. Rencananya, pesawat yang sama akan dipakai sebagai cadangan untuk penerbangan membawa Perdana Menteri Sutan Sjahrir ke Malang.

Dilansir dari berbagai sumber, Husein Sastranegara diketahui lahir di Cilaku, Kabupaten Cianjur pada 20, Januari 1919.

BACA JUGA:7 Jenis Burung Perkutut Katuranggan Pembawa Rezeki dan Keberuntungan, Nomor 7 Sangat Langka dan Paling Dicari

Anak ke delapan dari empat belas bersaudara pasangan raden Demang Ishak Sastranegara dan Raden Katjih Lasminingroem.

Bisa dibilang, Husein Sastranegara adalah anak pejabat. Posisi demang waktu itu, cukup terpandang dalam status sosial di masyarakat.

Lulusan Technische Hoogeschool te Bandoeng yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), tak sempat diselesaikannya.

Sebab, perang dunia kedua keburu meletus. Husein tertarik untuk mendaftar di Militaire Luchtvaart School di Kalijati, Subang.

Sumber: