Gara-gara Gunung Bohong, Penerbangan Bandara Husein Dipindah ke Kertajati
Pemandangan Kota Bandung dan Kota Cimahi dari Puncak Gunung Bohong yang menjadi kendala untuk perluasan Bandara Husein Sastranegara.-Ist-nativeindonesia.com
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Kondisi Bandara Husein Sastranegara sulit untuk dikembangkan. Keberadaan Gunung Bohong dan lokasi di tengah kota disebut jadi penyebab.
Dua faktor yang disebut jadi penyebab itu, menjadikan peran Bandara Husein bakal dialihkan ke Bandar Udara Internasional Kertajati Majalengka.
Bandara yang dibangun tahun 1920 itu, menurut rencana tidak akan lagi melayani rute penerbangan jenis pesawat jet.
Pada Oktober 2023 mendatang, Bandara Husein hanya akan melayani penerbangan dengan jenis pesawat propeller (baling-baling)
BACA JUGA:Tragis, 2 Petani di Anjatan Indramayu Meninggal Dunia Kesetrum Jebakan Tikus
Pada awalnya Bandar Udara Husein Sastranegara merupakan sebuah peninggalan Pemerintah Hindia Belanda dengan sebutan Lapangan Terbang Andir.
Sebutan Andir merupakan suatu nama wilayah di mana lapangan terbang tersebut berada.
Penamaan Husein Sastranegara, diambil dari nama seorang pilot militer TNI AU yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946.
Pada masa penjajahan Jepang daerah tersebut dijadikan basis Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
BACA JUGA:Mengubah Persepsi BPN di Mata Publik, Melalui Pemberitaan
Pada tahun 1920 Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama Luchtvaart Afdeling atau Vliegveld Andir.
Setelah tahun 1942, lapangan terbang tersebut kemudian diambil alih oleh Jepang sampai tahun 1945.
Ketika Indonesia merdeka, keadaan lapangan udara pada saat itu sempat mengalami vakum dari tahun 1945 hingga tahun 1949.
Setelah itu, lapangan terbang tersebut diambil alih oleh TNI AU sebagai pangkalan militer pada tahun 1969 sampai 1973.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: