Sedang Berhemat, Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke-525 akan Diperingati Secara Sederhana
Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr Dian Rachmat Yanuar -Istimewa-
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM – Konsekuensi dari program Pemerintah Kabupaten Kuningan yang sedang melakukan efisiensi pengeluaran serta memperbaiki tata kelola keuangan daerah adalah tidak ada hingar bingar saat peringatan Hari Jadi ke-525, 1 September mendatang.
Pada peringatan Hari Jadi Kuningan ke-525 merupakan peringatan terakhir di masa kepemimpinan Bupati H Acep Purnama dan Wakil Bupati HM Ridho Suganda.
Persoalan tunda bayar dijadikan momentum bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk segera memperbaiki tata kelola keuangan daerah agar tidak terulang kembali.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kuningan mengalami keterbatasan anggaran dan saat ini melakukan efisiensi dan merasionalisasikan kegiatan yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat.
BACA JUGA:Rp 9,07 Triliun Bangun Bandara Kertajati, Alih Rute Jadi Pertaruhan Besar
BACA JUGA:Jangan Terkecoh Kasus Panji Gumilang, Waspadai Ratusan Rekeningnya, Konon Triliunan Rupiah
Maka Hari Jadi Kuningan dan peringatan 17 Agustus tetap dilaksanakan tapi lebih disederhanakan. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya euphoria, gebyar akan dipertimbangkan kembali.
“Melihat situasi dan kondisi saat ini, terutama keuangan daerah, peringatan hari jadi Kuningan akan lebih disederhanakan,” kata Sekda Dian.
Diungkapkan Sekda Dian, Harjad Kuningan ke 525 ini merupakan peringatan terakhir di masa kepemimpinan Bupati Acep Purnama dan Wakil Bupati HM Ridho Suganda, namun di satu sisi juga terbentur anggaran.
Oleh karena itu, tetap akan dilaksanakan dengan sederhana dan selektif tanpa mengurangi kekhidmatannya.
BACA JUGA:Ditahan Selama 20 Hari, Inilah Sosok Pengganti Panji Gumilang Pimpin Ponpes Al Zaytun
“Beberapa rangkaian kegiatan tetap akan kita laksanakan, tapi porsinya kita akan lebih menitikberatkan dukungan sponsor dan partisipasi masyarakat.”
“Kita sudah melakukan ini dan kita akan melakukan rapat dengan panitia PHBN (Peringatan Hari Besar Nasional),” ungkapnya.
Diakui Sekda Dian, saat ini juga sedang mengkaji dan mencermati yang pasti dengan arahan dari pimpinan serta dengan adanya efisiensi anggaran ini berdampak terhadap angenda kegiatan.
“Karena momen ini rutin dilaksanakan setiap tahun ‘wajib’ diperingati, namun secara kuantitas dari event yang tadinya ada mungkin 10-20 kegiatan dipangkas menjadi setengahnya, tapi tidak menghilangkan yang bersifat wajib dan sakral, seperti paripurna dan kegiatan yang bersifat inti tetap kita laksanakan,” terang Sekda Dian. (ale)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase