5 Mitos Tali Pocong Sebagai Jimat, Orang Indonesia Masih Ada yang Percaya, Terbukti Ada Lagi Kasusnya

"Korbannya tidak mau lapor," demikian dikatakan Kapolresta Cirebon, Kombespol Arif Budiman ketika dikonfirmasi radarcirebon.com, Jumat, 4 Agustus 2023.

Nah, berdasarkan kepercayaan di masyarakat berikut ini adalah 5 mitos jimat tali pocong yang kerap membuat orang nekat dan gelap mata melakukan aksi pencurian tali pocong di kuburan.

BACA JUGA:55 Menit dari Cirebon, Inilah Wisata Air Paling Legendaris di Kuningan, Terdapat Legenda Kepiting Emas

BACA JUGA:Siapa Sangka Objek Wisata Cibulan Sudah Diresmikan Sebelum Indonesia Merdeka, Peresmian Oleh Orang Penting

1. Pengasihan atau pelet

Cinta itu buta. Istilah ini mungkin benar. Sebab ada saja orang-orang yang dibutakan sampai gelap mata ketika mencintai seseorang. 

Bahkan, hal-hal tak masuk akal bisa mereka lakukan untuk mengejar cintanya. Seperti mencuri tali pocong dan menjadikannya sebagai jimat pengasihan atau pelet.

Jimat pengasihan atau pelet ini biasanya digunakan untuk memikat hati lawan jenis. Itu adalah salah satu mitos tali pocong yang diyakini sebagian masyarakat Indonesia. 

Digunakan sebagai syarat atau prasarana untuk memelet lawan jenis. Biasanya hal itu dilakukan jika cinta sudah ditolak mentah-mentah.

Untuk jimat pengasihan atau pelet, biasanya menggunakan tali pocong perawan atau gadis yang meninggal di harti tertentu yakni, Jumat atau Selasa Kliwon. 

2. Kebal Senjata

Mitos tali pocong berikutnya adalah jimat kebal senjata. Baik senjata tajam ataupun senjata api. Mitos ini cukup popular dan sudah menjadi urban legend yang berkembang di masyarakat sejak jaman dahulu kala.

Dengan mencuri tali pocong, seseorang berharap bisa meningkatkan kemampuan tubuhnya menjadi kebal senjata. Kasus yang seperti ini sudah sering terjadi.

Biasanya ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh sang pencuri. Antara lain, aksi pencurian tali pcocong harus dilakukan terhadap jasad yang belum 40 hari meninggal.

3. Penglaris

Sumber: