Kang Amok Lestarikan Kesenian Cirebon, Tampilkan Berokan di Car Free Day Sumber
Kesenian Cirebon, Berokan ditampilkan di Car Free Day Sumber.-Nur Via Pahlawanita-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Seni Berokan merupakan kesenian khas yang melekat di masyarakat CIREBON. Kesenian khas rakyat ini sudah hampir punah. Hanya beberapa gelintir seniman saja yang masih mempertahankan kesenian ini.
Kesenian Berokan adalah jenis kesenian yang menirukan tingkah laku binatang singa atau macan jantan secara komedial.
Seperti halnya seni berokan sanggar nusa indah. Kepada Radar Cirebon, Pimpinan Sanggar Nusa Indah, Kang Amok mengatakan, seni berokan sudah hampir punah. Di Cirebon yang masih aktif hanya satu- dua.
Karena sudah semakin langka bahkan hampir punah, ia pun berkolaborasi dengan penggiat seni lainnya. Jika tidak ada job (kerjaan), Mang Amok bersama rekan-rekannya memilih ngamen ditempat keramaian.
“Sambil ngamen, sambil mengais rejeki juga sambil memperkenalkan seni berokan kepada generasi muda, kepada anak cucu kita bahwa meski sudah langka dan hampir punah. Seni berokan masih ada,”ungkap Kang Amok saat dijumpai di Kawasan Car Free Day (CFD) Ranggajati Sumber- Cirebon.
Pada CFD tersebut, selain berokan Kang Amok bersama temannya juga menampilkan seni topeng beling. Seni berokan yang ditampilkan kang Amok ini perpaduan gambar antara wajah macan, ikan dan kambing.
Dikatakannya, seni berokan ini memiliki filosofi universal sebagai tolak bala juga dakwah atau syiar islam. Sebab, penonton seni berokan bisa request apa saja yang diinginkannya, misal berokan bisa diperintahkan untuk mengaji, berhitung, sholawatan, bernyanyi dan lain-lain.
“Penonton bisa request ke berokan,”kata Amok warga Desa Lungbenda Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Penerbangan Kertajati - Kuala Lumpur Sukses, Berharap Bakal Ditambah Tidak Hanya 2 Kali Seminggu
Pihaknya berharap agar generasi muda tidak melupakan seni berokan dan seni tradisi atau budaya Cirebon lainnya.
“Kami juga menerima job untuk pesta pernikahan, khitanan, haul, dan syukuran lainnya. Selain berokan ada juga kuda lumping, topeng beling, sintren dan lainnya,”pungkas Kang Amok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: