Ratusan Guru, Dosen, Wali Murid di Cirebon Unjuk Rasa: Blokir Rocky Gerung dari Tv, Bahaya untuk Anak Didik

Ratusan Guru, Dosen, Wali Murid di Cirebon Unjuk Rasa: Blokir Rocky Gerung dari Tv, Bahaya untuk Anak Didik

Guru, dosen dan wali murid di Cirebon unjuk rasa tolak Rocky Gerung.-Cecep Nacepi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pernyataan Rocky Gerung yang dinilai sangat berbahaya bagi anak didik.

Karena itu, ratusan para guru, dosen, dan wali murid yang ada di Kabupaten Cirebon melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati di komplek perkantoran Sumber, Kecamatan Sumber, pada Selasa siang, 8, Agustus 2023.

Ratusan guru yang mengatasnamakan Forum Gerakan Cirebon Adem Ayem (FGCAA), meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon untuk menyampaikan tiga tuntutan mereka kepada kepada pemerintah pusat.

Tuntutan yang pertama, para guru yang melakukan unjuk rasa menuntut Pemerintah Kabupaten Cirebon agar tidak memberikan izin jika Rocky Gerung datang ke Kabupaten Cirebon dalam bentuk kegiatan apapun.

BACA JUGA:Penganiayaan Jurnalis di Malausma Majalengka, Kapolres Langsung Bertindak Begini Hasilnya

"Dalam bentuk apapun jangan sampai Rocky Gerung datang ke Cirebon," ujar Kordinator Aksi Unjuk Rasa, Rojaya.

Mereka juga meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk tidak menayangkan acara-acara Rocky Gerung dalam program apapun di media televisi.

Karena, mereka menganggap pernyataan Rocky Gerung, membahayakan anak didiknya. Terutama soal pernyataan pada Presiden Joko Widodo.

"Kepada ketua DPRD agar bisa menyampaikan ke KPI untuk tidak menayangkan semua kegiatan Rocky Gerung di televisi-televisi nasional dan lokal," kata Rojaya.

BACA JUGA:Wanita Berkaos Merah Diduga Mencuri di Toko Kosmetik di Kuningan, Sudah Banyak yang Jadi Korban

Tuntutannya yang ketiga, meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Polri memproses Rocky Gerung atas sejumlah laporan dari berbagai pihak di sejumlah wilayah di Indonesia sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kami meminta penegak hukum agar proses sesuai dengan hukum yang berlaku," terangnya.

Katanya, Statemen Rocky Gerung telah melanggar norma-norma dan etika ketimuran. Terlebih, pernyataan Rocky Gerung dengan bahasa yang tidak etis dan menyebut Presiden Joko Widodo Bajingan Tolol beredar luas di berbagai media sosial. Ucapan itu, dianggap sangat tidak layak didengarkan oleh anak-anak.

"Mengkritik boleh, beda pendapat boleh, masa Presiden disebut Bajingan Tolol, itu tidak layak didengar anak-anak kita. Dampaknya sangat berbahaya bagi anak-anak didik. Karena dampak itu, kami turun melakukan aksi ini," ujar Rojaya Elsuma saat aksi demo tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: