Harta Karun di Laut Cirebon dan Kisah Luwu Ijo Bajak Laut Kejam yang Membunuh Putra Sunan Gunung Jati

Harta Karun di Laut Cirebon dan Kisah Luwu Ijo Bajak Laut Kejam yang Membunuh Putra Sunan Gunung Jati

Kisah Luwu Ijo bajak laut di Laut Cirebon.-Ilustrasi/Ist-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Keberadaan harta karun atau barang muatan kapal tenggelam (BMKT) tidak lepas dari jalur perdagangan rempah di perairan Pantau Utara Jawa termasuk laut CIREBON.

Meski mahsyur sebagai jalur perdagangan rempah, tetapi area ini juga rawan dengan bajak laut. Salah satu yang paling ditakuti adalah Luwu Ijo.

Sosok bajak laut tersebut juga membunuh putra Sunan Gunung Jati yang hendak berlayar ke Demak. Sehingga membuat Susuhunan Jati murka.

Luwu Ijo adalah perompak yang bermarkas di sekitar perairan Gebang, saat ini masuk wilayah Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:VIRAL Aksi Ngedrift di Depan Kampus Universitas Majalengka, Kasatlantas: Kami Tindaklanjuti

Dia dan pasukannya kerap melakukan gangguan terhadap kapal yang melintas. Luwu Ijo dikisahkan hidup di masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati sebagai pemimpin Kesultanan Cirebon.

Terkait kisah Luwu Ijo ini, sumber sejarah  menyebutkan bahwa pada waktu itu, Sunan Gunung Jati sedang memiliki hubungan yang erat dengan Demak.

Bahkan menikahkan puteranya yakni Pangeran Brata Kenala yang juga calon Raja Cirebon dengan putri dari Sultan Demak.

Pangeran Brata Kelana adalah putra Sunan Gunung Jati yang lahir dari pernikahan dengan Nyi Mas Rarajati.

BACA JUGA:Perjalanan Bandung - Bandara Kertajati akan Dipercepat Lagi, Bangun Flyover dari Tol Cisumdawu

Menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Pangeran Brata Kelana pada satu ketika sedang dalam perjalanan Cirebon - Demak.

Kemudian sesampainya di Perairan Gebang, dihadang kelompok perompak Luwu Ijo. Lantas sang pangeran terbunuh dan jenazahnya dibuang di lautan.

Hingga akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Mundu, dan dimakamkan di Kecamatan Muncu, Kabupaten Cirebon.

Kemurkaan Sunan Gunung Jati terhadap aksi perompak Luwu Ijo membuatnya menugaskan Ki Gede Bugko untuk melakukan penumpasan kawasan perompak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: