Saat Walikota Cirebon Melihat Kebakaran di TPA Kopi Luhur: Saya lihat dari tol asap tinggi, saya balik lagi
Kebarakan di TPA Kopi Luhur Kota Cirebon yang kini terlihat sudah mulai berkurang.-Ist-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.C0M – Walikota CIREBON, Nashrudin Azis mengaku turut melihat kebakaran di TPA Kopi Luhur saat pertama kali terjadi, Sabtu, 9, September 2023.
Pada saat itu, walikota mengaku dirinya sedang dalam perjalanan dan sampai putar balik untuk memastikan kebakaran pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kopi Luhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
“Kita perlu kajian, titik api di Kopi Luhur ini berpotensi menjadi kebakaran lagi dan menjadi bencana atau sudah dapat dipadamkan,” kata Walikota Cirebon, saat memberikan pengarahan kepada para kepala dinas, Senin, 11, September 2023.
Saat ini, titik api memang sudah banyak berkurang. Tapi masih muncul titik baru dan kepulan asap. Hal ini menunjukkan masih ada bara di tumpukan sampah tersebut.
BACA JUGA:Saham BBRI Diproyeksi Terus Naik Efek Keberhasilan Transformasi
Walikota memerintahkan semua dinas untuk bahu membahu dan meningkatkan koordinasi dalam penanganan kebakaran agar tidak menjadi bencana.
Sebab, masalah kebakaran TPA ini tidak mungkin ditangani hanya oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
“Saya sudah perintahkan kepada BPBD dan DLH untuk mengkaji dan melihat serta memprediksi, apakah titik yang ada berpotensi menjadi kebakaran besar,” katanya.
Karena masih punya potensi menjadi bencana kebakaran, walikota mengundang para kepala dinas. Perlu koordinasi lintas SKPD untuk dapat menangani hal ini, sehingga tidak menjadi bencana kebakaran yang lebih besar.
BACA JUGA:Dapatkan Limit Rp 30 Juta, UPGRADE GoPay Later Sekarang, Jatuh Tempo Lebih Lama
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah, Agus Mulyadi menjelaskan, dari situasi dan visitasi terkini masih ada potensi terjadi kebakaran lagi.
Dalam jangka waktu pendek terus dilakukan pemadaman, agar tidak muncul lagi titik api. Sedangkan teknis pemadaman, suplai air perlu diperhatikan agar jangan sampai terjadi keterlambatan.
"Jangan sampai terjadi potensi kebakaran besar seperti yang terjadi di Bandung," kata Agus Mulyadi usai meninjau lokasi TPA.
Untuk dampak kesehatan, dari Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya. Sedangkan Dinsos menyalurkan dapur umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: