Ular-Buaya Lengkapi Bencana Banjir

Ular-Buaya Lengkapi Bencana Banjir

ROCKHAMPTON-Banjir di Queensland masih jauh dari surut. Kemarin (4/1) puluhan ribu penduduk Rockhampton mengungsi dan membuat tanggul dari karung pasir untuk melindungi rumah mereka dari terjangan banjir terburuk dalam beberapa dekade terakhir itu. Buaya dan ular menjadi momok mengerikan bagi warga. Wilayah Rockhampton, yang luasnya melebihi Prancis plus Jerman itu, terisolasi sepenuhnya setelah air bah menggenangi seluruh akses jalan. Bandara dan jalur kereta api terpaksa ditutup. Rumor adanya penampakan buaya muncul di wilayah peternakan domba di tenggara Brisbane, berpenduduk 75 ribu jiwa. Sementara beberapa ekor ular dengan panjang mencapai 2,5 meter juga terlihat di sekitar pusat kota. Ular dari jenis paling berbisa, seperti ular kulit cokelat dan ular hitam perut merah, terlihat merambat di pepohonan serta bersembunyi di rumah-rumah warga. Sejumlah warga mengatakan, mereka juga mengungsi mencari tempat tinggal yang lebih kering. ’’Ular adalah masalah besar. Saya menutup semua pintu, karena mereka mau masuk,’’ jelas Suzanne Miller, pemilik pub di Hotel Pioneer. Dia menambahkan bahwa ibunya hampir terbunuh karena gigitan ular cokelat. ’’Dia (ibu Miller) tinggal di atas perahu di dekat sini dan ular tersebut melingkar menggelayut di tali tambang,’’ terang Miller. ’’Ibu saya merasakan lidah ular tersebut bergerak di dekat wajahnya. Ular itu siap menggigit dan ketika ibu saya sadar, ular itu melompat ke pangkuannya,’’ kisahnya. Petugas penyelamat memperingatkan bahwa ular mempunyai sifat agresif. Sementara buaya keluar dari sungai karena meluapnya air. Dia memperingatkan warga agar berhati-hati karena buaya bisa terlihat seperti balok kayu atau puing bangunan lain. (cak/c2/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: