Anas Kembali Seret Nama Ibas

Anas Kembali Seret Nama Ibas

JAKARTA - Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum kembali menjalani pemeriksaan kedua sebagai tersangka kasus penerimaan uang dari proyek Hambalang. Anas mengaku pemeriksaannya tersebut salah satunya menyangkut Kongres Partai Demokrat 2010 yang belangsung di Bandung. Usai pemeriksaan, kepada wartawan Anas mengungkapkan penyidik melakukan pendalaman terkait pelaksanaan kongres. Saat menjawab itu, Anas kembali berupaya menyeret mantan koleganya sekaligus putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Eddi Baskoro Yudhoyono atau Ibas. \"Saya ditanya bagaimana penanggungjawaban kongres, SC (steering commitee)-nya juga,\" ujar Anas. Menurut suami Athiyyah Laila itu, penyidik juga menayakan tentang kompetisi dalam Kongres Partai tersebut. Dia juga banyak dicecar terkait posisinya sebagai ketua fraksi Partai Demkorat ketika itu. \"Tugas saya waktu itu apa, tanggung jawabnya bagaimana. Termasuk juga komunikasi dengan pimpinan partai dalam hal ini ketua dewan pembina seperti apa,\" ungkap pria asal Blitar ini. Seperti diketahui posisi SC dijabat oleh Ibas dan Ketua Dewan Pembina diduduki SBY. Anas juga ditanya tugasnya dalam tim pansus Bank Century. Atas dasar itulah, Anas mengatakan Ibas layak diperiksa KPK. \"Kalau saya ditanya apakah Mas Ibas layak dimintai keterangan oleh KPK, menurut saya layak,\" tegas Anas. Versi mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu, Ibas harus dimintai keterangan karena dua hal. Yakni posisinya sebagai mantan ketua dalam kongres. \"Kalau ingin tahu soal kongres yang lengkap tentu ketua SC harus dimintai keterangan,\" ujarnya. Selain itu, Ibas juga tim sukses salah satu kandidat. Dia mempertanyakan kenapa tim sukses yang lain sudah dimintai keterangan tapi Ibas belum. Saat ditanya apakah ada keterlibatan Ibas dalam perkara yang menjeratnya, Anas mengaku hal itu menjadi kewenangan KPK. Anas tidak menjawab langsung saat pertanyaan mengarah apakah Ibas turut serta menerima uang atau tidak dari proyek Hambalang. \"Itu termasuk alasan lain-lain kenapa Mas Ibas harus diperiksa. Tapi kalau saya sendiri belum ditanyai penyidik soal hal itu,\" jawab Anas. Anas juga menyindir SBY terkait disebutnya nama Anas dalam sejumlah perkara, namun hingga kini belum diperiksa oleh KPK. Menurut Anas, memanggil seseorang menjadi saksi itu menjadi kewenangan KPK. Oleh karena itu, dia tetap menyerahkan sepenuhnya pada lembaga pimpinan Abraham Samad itu. \"Saya tidak menyarankan atau mendorong, sebab memanggil orang itu kewenangan KPK.,\" ujarnya. Lanjut Anas, meski belum dipanggil, ada alternatif lain yang bisa dilakukan untuk mendengar kesaksian atau keterangan Anas. \"Alternatifnya SBY mengantar Ibas ke KPK untuk dimintai kesaksian atau KPK yang memeriksa beliau di Istana, pokoknya ada alternatif untuk mendengar kesaksiannya,\" papar Anas. Kuasa hukum Anas, Adnan Buyung Nasution ikut menyatakan pentingnya Ibas diperiksa. Alasannya, sudah menjadi cara KPK kalau ada nama yang disebut dalam persidangan selalu dianggap terlibat. Pemanggilan Ibas bukan serta merta untuk meminta pertanggungjawaban, tetapi untuk menjernihkan masalah. \"Kalau memang nanti tidak bersalah, harus dengan tegas KPK katakan tidak ada bukti yang menguatkan. Kalau seperti ini, rumor gosip bisa berkembang terus, Ibu Ani (Ani Yudhoyono) ngambek terus nanti,\" terangnya. Terpisah, Jubir KPK Johan Budi SP mengatakan KPK tidak mau ambil pusing dengan kicauan Anas itu. Menurutnya, kalau memang mantan anggota DPR itu punya informasi terkait Ibas bisa menyampaikan ke penyidik. Dia menjamin, kalau informasi itu didukung dengan bukti pasti akan ditindaklanjuti. \"Silakan disampaikan dalam proses pemeriksaan. Bukan dengan statemen-statemen,\" jelasnya. Dia juga menjelaskan saat pemeriksaan akan berakhir, penyidik biasanya bertanya apakah ada yang ingin disampaikan. Nah, itu salah satu cara untuk menyampaikan siapa saja orang-orang yang menurut Anas terlibat. Jika tidak disampaikan, penyidik tidak akan mengorek informasi itu. Sebab, pemeriksaan Anas tentu saja terkait dengan dugaan kasus yang menjeratnya. (dim/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: