Pengusaha EMKL Mengaku Merugi Akibat Cuaca Buruk dan Jalan Rusak
CIREBON- Cuaca buruk dan hujan lebat yang terjadi diseluruh wilayah Indonesia berimbas pada meruginya jasa penyedia layanan transportasi, tidak terkecuali pengusaha jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Pengusaha EMKL di Cirebon mengaku merugi karena cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang tidak berkesudahan dari beberapa minggu lalu sampai sekarang. Hal itu diakui salah satu penyedia jasa EMKL Bhanda Mulia Trans, Benny Priyanto (43) di kediamanya di daerah Kedawung, Cirebon Rabu (29/1). “Saya sudah menggeluti usaha di bidang ini sejak tahun 1995 dan cuaca seperti sekarang sangat merugikan usaha kami,” ujarnya kepada radarcirebon.com. Pihaknya berharap agar cuaca ekstrim seperti hujan lebat dan longsor dapat segera berakhir sehingga usahanya dapat berjalan normal kembali. Dampak hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan jalan berlobang sangat menghambat transportasi di jalan raya. Banjir di daerah pamanukan misalnya, yang mengakibatkan truck container dari Jakarta menuju ke Cirebon mamakan waktu sampai 2 hari. “Kemarin siang (28/1) sopir (truk container) EMKL saya berangkat dari Jakarta ke Cirebon sampai sekarang, masih tertahan di daerah Pusaka Ratu, Subang” tuturnya kepada radarcirebon.com. Akibatnya, ia harus menanggung high cost tambahan yang tinggi sampai harus merogoh kocek tambahan. “Kita terpaksa menambah anggaran operasional untuk solar, uang makan sopir dll., sampai tujuh ratus ribu rupiah per harinya,” keluh Benny. Namun, demi menjaga kepuasan konsumen langgananya yang sebagian besar pabrik-pabrik rotan di daerah Cirebon dan sekitarnya pihaknya rela mengeluarkan biaya tambahan tersebut. “Kita selaku EMKL BMT akan selalu menjaga pelayanan yang terbaik terhadap semua pelanggan kami dan dengan cuaca yang seperti ini kita juga meminta maaf kepada semua pelanggan jasa kami atas keterlambatan kedatangan armada kami” pungkasnya kepada radarcirebon.com. (srp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: