Palestina Banjir Dukungan Internasional, Israel Ancam Sabotase Konvoi Bantuan Hingga Blokir Rekening Kripto

Palestina Banjir Dukungan Internasional, Israel Ancam Sabotase Konvoi Bantuan Hingga Blokir Rekening Kripto

Israel blokir rekening kripto yang ingin bantu Palestina.-Pixabay-

YERUSALEM, RADARCIREBON.COM - Israel kalut dengan membanjirnya dukungan terhadap Palestina, sehingga mereka mengancam akan melakukan aksi militer terhadap konvoi bantuan menuju Gaza, Palestina.

Bahkan, pada Selasa 10 Oktober 2023 kemarin, Israel mengancam Mesir dan negara di Timur Tengah yang membantu logistik bantuan ke Gaza.

Peringatan Israel kepada Mesir disampaikan melalui saluran televisi Israel Channel 13. Pihak berwenang Mesir sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan menyangkut ancaman Israel itu.

BACA JUGA:Pilih Motor Listrik atau Bensin? Ini Ada Pengalaman yang Patut Disimak

Sebelumnya pada Selasa, Israel menggempur Jalur Gaza untuk tiga hari berturut-turut. Gempuran itu dilakukan setelah Hamas melancarkan serangan di kota-kota Israel dekat Jalur Gaza.

Juru bicara militer Israel Richard Hecht sempat meminta para warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza agar pergi ke Mesir di tengah gempuran bom di Gaza.

Israel telah menyatakan "perang" setelah serangan Hamas itu serta telah memblokade Jalur Gaza secara total.

Selain itu, Israel juga telah membekukan rekening-rekening mata uang kripto yang selama ini digunakan di media sosial untuk mengumpulkan sumbangan bagi kelompok Hamas Palestina.

BACA JUGA:Trofi Piala Dunia U-17 Bakal Terpampang di 4 Kota, Masyarakat Bisa Foto Bareng

“ Hamas dicurigai mulai melakukan penggalangan dana di media sosial dan meminta publik untuk menyetorkan mata uang kripto ke rekening-rekening mereka," kata kepolisian Israel dalam sebuah pernyataan.  

"Unit Siber Kepolisian serta Kementerian Pertahanan langsung mengambil tindakan untuk menemukan lokasi serta membekukan rekening-rekening itu, dengan bantuan bursa efek Binance, guna mengalihkan dana itu ke lembaga perbendaharaan negara."

Pernyataan itu tidak menyebutkan keterangan lebih terperinci mengenai berapa banyak rekening yang dibekukan maupun jumlah dana kripto yang disita.

"Tim kami sedang berusaha sepanjang waktu untuk mendukung upaya yang tengah berlangsung dalam memerangi pendanaan bertujuan teror," kata seorang juru bicara Binance.

BACA JUGA:Maskapai yang Pindahkan Rute Penerbangannya ke Bandara Kertajati, Pemerintah Pastikan Bakal Dapat Insentif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: