Pengakuan Warga Israel yang Disandera Hamas Sejak 7 Oktober: Diperlakukan Baik, Diperiksa Dokter Tiap 3 Hari

Pengakuan Warga Israel yang Disandera Hamas Sejak 7 Oktober: Diperlakukan Baik, Diperiksa Dokter Tiap 3 Hari

Pengakuan warga Israel yang disandera Hamas. -Istimewa - Tangkapan Layar-radarcirebon.com

GAZA, RADARCIREBON.COM - Yocheved Lifshitz seorang nenek warga Israel yang disandera Hamas mengungkap pengakuan kepada publik usai berhasil bebas.

Pengakuan Lifshitz mengungkap bagaimana ia diperlakukan selama disandera Hamas. Lifshitz mengaku, mulai ditahan pada 7, Oktober 2023.

Dalam perjalanan menuju tempat penahanan Lifshitz mengaku, memang mendapatkan perlakuan kasar. Orang-orang memukuli dirinya. 

"Orang-orang itu memukuli saya di tengah jalan, tetapi mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya tetapi sangat menyakiti saya di sana," kata Lifshitz, seperti dilansir dari Al Rabiya, Rabu, 25, Oktober 2023.

BACA JUGA:Cara H Syafei Moehsin Menyatukan Pemuda dalam Acara Tasyakuran Hari Santri Nasional

Lifshitz mengungkapkan, setelah itu dirinya di bawa ke sebuah terowongan yang digambarkan mirip seperti jaring laba-laba. 

Di terowongan itu, dirinya ditahan. Tetapi, perlakuan kepada dirinya dan sandera lain berubah 180 derajat. Hamas memperlakukan mereka dengan lembut.

Bahkan setiap 2 sampai 3 hari, mereka diperiksa oleh dokter dan memastikan menerima obat-obatan seperti yang mereka biasa konsumsi di Israel. "Mereka memperlakukan kami dengan baik," katanya. 

Lifshitz adalah satu dari dua wanita yang dibebaskan pada Senin malam, meninggalkan sekitar 220 sandera yang masih berada di tangan Hamas.

BACA JUGA:Pemindahan Penerbangan ke BIJB Kertajati Jadi Pintu Kawasan Rebana, Aktivitas ekonomi Bakal Meningkat

Sambil duduk di kursi roda, dia mengatakan kepada wartawan bahwa seorang dokter telah mengunjunginya ketika dia ditahan di jaringan terowongan di Gaza dan bahwa semua kebutuhannya telah dipenuhi.

Dia mengatakan bahwa Hamas memperlakukannya dengan lembut dan memenuhi semua kebutuhannya selama disandera.

Dia mengatakan militer Israel tidak menganggap serius ancaman Hamas. Bahkan biaya untuk membangun pertahanan yang begitu mahal, berhasil ditembus.

Seperti diketahui, peperangan antara Hamas dan Israel telah berlangsung sejak, 7, Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: