Samuel Sunarya Ditantang dan Dipukul Dokter Gigi Bandung Sampai Kaca Mata Pecah, Begini Pengakuannya

Samuel Sunarya Ditantang dan Dipukul Dokter Gigi Bandung Sampai Kaca Mata Pecah, Begini Pengakuannya

Samuel Sunarya saat rekontruksi kasus penganiayaan dokter gigi di Bandung. Foto:.-Nur Fidhiah Shabrina-JPNN.com

Pisau yang sudah ada di tangan Samuel diangkat. Mata pisaunya dikeluarkan. Samuel berniat menakuti Vissi.

Namun demikian, menurut Samuel, Vissi justru tidak gentar dan terus mendekati dirinya.

“Dia nantangin segala macam, saya keluarin baru, orangnya terus ngedeketin terus berani, begitu saya tau dia berani, saya dorong (mata pisaunya),” tutur Samuel.

Karena Vissi semakin mendekat, Samuel memasukan kembali mata pisaunya. Meski sudah menyiapkan pisau, dia mengaku tidak memiliki niat untuk melukai Vissi dengan pisau. 

Setelah cekcok di lantai tiga itu, Vissi kemudian meminta Samuel untuk bertemu di luar menyelesaikan masalah mereka.

Keduanya turun kemudian terlibat cekcok di depan klinik. Berdasarkan pengakuan Samuel, ketika cekcok di depan klinik, tiba-tiba Vissi memukulnya. 

Bukan sekali tapi berkali-kali sampai pada bagian wajah. Menurutnya, Kacamata yang dikenakan sampai terpental.

“Yang pertama (pukulan) kena telinga, kena daerah mata kiri, mata kanan, kepala lah semuanya. Random ke kepala bahkan sampai kacamata saya jatuh ke lantai dan dia remukin kacamatanya,” jelasnya.

Menerima pukulan itu, Samuel lalu memasukkan pisau yang telah dibawanya ke jaket dan langsung memukul balik Vissi pada bagian kepala menggunakan tangan kosong.

Dengan demikian, Samuel menegaskan tak ada penusukan yang dilakukan terhadap Vissi. Dia pun mengaku tak sekuat tenaga memukul Vissi.

“Berkali-kali baru saya taruh pisau yang memang sudah posisi di dalam itu, ke kantong celana atau ke jaket. Saya pukul lalu ke arah kepala kiri dengan tangan kosong, satu kali,” ungkapnya.

Seusai memukul Vissi, sambung Samuel, tiba-tiba datang seorang pria yang langsung memukulnya sampai terpental.

Samuel tak balik membalas pukulan pria itu. Dia lalu pergi dari klinik dan meminta dilakukan visum di Polsek Andir. Dia pun mengaku telah melapor ke polisi menjadi korban pengeroyokan.

“Saya bilang lagi ke orangnya 'Awas aja lu saya cari' terus saya ke Polsek Andir untuk cari surat visum,” tuturnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Agta Bhuwana Putra mengatakan, total ada 23 adegam yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: