Seri III Bergulir di Solo Hari Ini
SOLO - Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2013-2014 seri III Solo akan mulai berputar hari ini di Sritex Arena. Seri ini akan sangat krusial, menjadi penentu bagaimana peta posisi akhir ke-12 kontestan. Sebelum bergulir seri III, semua pihak dikejutkan dengan kepergian H Muhammad Lukminto, pendiri dan pemilik pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex). Pak Luk, begitu panggilan akrabnya, meninggal pada Rabu (5/2) di Rumah Saktit Mount Elizabeth Singapura. PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selalu pengelola liga bersama seluruh tim peserta akan mendedikasikan seri III ini untuk mengenang jasa tokoh Tionghoa Solo tersebut bagi perkembangan bola bakset nasional. \"Semua orang pasti terkejut mendengar kabar Pak Luk meninggal. Terus terang kalau orang Jawa bilang saya ketenggengen, saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi, karena begitu mengejutkan,\" ucap Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia, dalam konferensi pers di Executive Lounge Sritex Arena, Solo, kemarin (7/2). Almarhum Pak Luk memang dikenal penggila basket. Dia memberikan dukungan penuh kepada klub profesional Bhinneka Solo yang berjaya pada era 1990-an hingga 2000-an. Bahkan saat badai krisis keuangan menghantam dan membuat Bhinneka akhirnya bubar, Pak Luk mau membeli GOR Bhinneka dari pendirinya Halim Sugiarto. Lewat komitmen luar biasa, Pak Luk tetap membiarkan GOR Bhinneka berdiri sebagai gedung olahraga. Padahal bisa saja, sebagai pengusaha, sosok kelahiran Jombang 1 Juni 1946 itu mengalih fungsikan bangunan itu. Pak Luk yang menggantinya dengan nama Sritex Arena lalu mempercantik gedung. Berkat sentuhannya, Sritex menjadi salah satu gedung basket termegah di Indonesia. Pihak penyelenggara telah menyiapkan acara khusus untuk memberi penghormatan kepada mendiang Pak Luk di opening, hari ini. Itu mengiringi empat laga yang dijadwalkan. Seri III dibuka dengan duel Pacific Caesar Surabaya melawan JNE BSC Bandung Utama. Berlanjut dengan Hangtuah Sumsel IM menghadapi Satya Wacana Metro LBC Bandung. Dua partai ini seru karena melibatkan empat tim yang berkejaran menuju Championship Series, 7-15 Juni mendatang di Jogjakarta. Selain dua laga itu, ada juga Stadium Jakarta versus Satria Muda Britama Jakarta, dan ditutup dengan big match Aspac Jakarta menantang CLS Knights Surabaya. Tak hanya menghadirkan persaingan panas memantapkan posisi klasemen, seri Solo ini juga menjadi momen pembuktian para bintang tim nasional untuk kembali ke performa terbaik masing-masing. Penampilan mereka sempat mendapat sorotan karena tampil kurang menggigit pada seri sebelumnya di Jakarta, Januari lalu. Faktor kelelahan usai tampil di SEA Games 2013 Myanmar, serta kurangnya instensitas berlatih di klub menjadi akar masalahnya. \"Di Jakarta memang belum menyatu dengan tim. Sebab sistem di timnas memang berbeda dengan klub. Sekarang, saya yakin sudah balik ke penampilan sebelumnya,\" kata Andakara Prastawa Dhyaksa, point guard Aspac. Salah satu kunci CLS Knights yang menyandang status kapten Timnas SEA Games 2013, Rachmad Febri Utomo juga siap tempur. \"Pelan-pelan saya sudah mulai menemukan ritme bersama Mr Kim (Dong-won, pelatih CLS). Saya juga sudah mulai beradaptasi dengan tugas baru sebagai forward,\" ucap pemain yang berposisi asli sebagai guard tersebut. (nur/mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: