Sindir Gimik 'Gemoy', Mahfuz Sidik: PKS Kayaknya Lupa Ingatan?
Sekjen DPN Partai Gelora, Drs Mahfuz Sidik MSi-Abdullah-radarcirebon.com
CIREBOn, RADARCIREBON.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Drs H Mahfuz Sidik MSI bereaksi keras menanggapi pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang menyidir penggunaan gimik 'gemoy' oleh calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk meraup suara pada Pemilu 2024.
"Saya menduga, PKS ini sepertinya lupa ingatan, kalau mengkritik Pak Prabowo. Padahal di setiap Pemilu, PKS-lah yang paling sering main gimik. Gimik-gimik Itu dibuat langsung secara resmi oleh PKS sebagai partai," kata Mahfuz Sidik Selasa (28/11).
Mahfuz mengingatkan salah satu gimik yang dibuat PKS adalah program SIM seumur hidup dan bebas pajak kendaraan bermotor (STNK) dalam Pemilu 2019 lalu. Gimik ini telah menaikkan suara PKS pada Pemilu Legislatif 2019.
"Mana buktinya, kan nggak ada sampai sekarang. Itu berarti soal SIM seumur hidup itu gimik saja dalam kampanye. Kalau soal gimik, PKS itu ahlinya, bukan Prabowo," kata Mahfuz.
BACA JUGA:Jejak Pelarian OS Pelaku Pembunuhan di Dukupuntang Cirebon, Sempat Singgah di Bekasi
BACA JUGA:Indonesia 'Banjir' Susu Hari Pertama Kampanye Partai Gerindra
Mahfuz mengajak PKS untuk membuka ingatan dan berpesan agar PKS tidak lupa ingatan, bahwa pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu, PKS mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Ketika itu, yang mengarahkan dukungan adalah Sohibul Iman selaku Presiden PKS.
"Jadi kalau PKS sekarang mengkritik Prabowo dibilang tidak punya ide atau gagasan, padahal Pemilu 2014 dan 2019 mengusung calon presiden Prabowo Subianto. Kalau Prabowo tidak punya ide, ngapain dulu didukung PKS," kata Mahfuz.
Dengan dua hal itu, Mahfuz kembali menegaskan, bahwa PKS dan Sohibul Iman lupa ingatan. Mahfuz menilai Sohibul Iman sengaja menebar gimik untuk melakukan serangan secara pribadi kepada Prabowo Subianto, yang dinilai memiliki ide lebih baik dan punya narasi besar dibandingkan capres yang didukungnya.
"Pak Prabowo itu justru capres yang punya ide dan gagasan, dibandingkan capres lainnya. Itu sudah disampaikan dalam berbagai kesempatan sejak dulu. Dalam kampanye juga sudah ada 17 program prioritas Prabowo dan 8 program cepat Prabowo. Itu semua program dan ide, bukan gimik," tandasnya.
BACA JUGA:Sejarah Durian Sinapeul Majalengka Ternyata Ditemukan Oleh Tentara Era Penjajahan Belanda
Sekjen Partai Gelora menegaskan, bahwa gimik 'gemoy' tersebut bukan berasal dari Prabowo maupun tim kampanyenya, tetapi merupakan penyebutan dari nitizen yang merasa gemas melihat sosok Menteri Pertahanan itu
"Jadi gemoy itu bukan ide Pak Prabowo, juga bukan dari TKN, itu dari nitizen. Kalau PKS mau marah , silahkan ke nitizen. Kalau marah, marah ke nitizen, nggak perlu buat gimik-gimik, kita tahu siapa PKS," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam acara 'Kick Off Kampanye Nasional PKS: Road to Final 2024' di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023) lalu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman menyindir pihak yang menggunakan gimik 'gemoy' dan 'santuy' untuk meraup suara pada pemilu 2024 dan tak mau beradu gagasan.
"Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy. Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," kata Sohibul. (abd)
BACA JUGA:71 Mahasiswa STIKes Ahmad Dahlan Cirebon Wisuda Hari Ini
BACA JUGA:STMIK IKMI Cirebon Perkuat Keamanan Siber dengan Lab SOC melalui Lembaga ACAD-SIRT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: