13 Instruksi Presiden Soal Pemilu

13 Instruksi Presiden Soal Pemilu

JAKARTA- Penyelenggaraan pesta demokrasi makin dekat. Demi kelancaran pelaksanaan pemilu 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sejumlah arahan dan instruksi kepada pihak-pihak terkait. Diantaranya penyelenggara pemilu, lembaga negara, lembaga penegak hukum, hingga masyarakat luas. Total ada 13 instruksi yang disampaikan orang nomor satu di Indonesia itu. \"Ada 13 ajakan atau instruksi dari saya. Mari kita suksskan pemilu ini. Mari kita ambil pengalaman dan pelajaran dari pelaksanaan pemilu 2004 dan 2009 yang berlangsung sukses. Kasus penyimpangan dan pelanggaran yang pernah terjadi dalam dua kali pemilu, lalu mari kita niatkan dan usahakan tidak terjadi lagi,\" papar SBY di hadapan 3.650 peserta rapat koordinasi nasional pemantapan pemilu anggota DPR, DPD, DPRD tahun 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin (11/2). Di samping itu, SBY juga berpesan agar pelaksanaan pemilu mendatang berpedoman pada konstitusi yang berlaku seperti UUD 1945, UU Pemilu dan UU terkait lainnya. Dia berharap, semua pihak memahami kewenangan, kewajiban serta tanggung jawab masing-masing, demi suksesnya pelaksanaan pemilu nanti. SBY menekankan, terkadang ada aduan terkait pemilu yang salah alamat dengan ditujukan kepada dirinya. \"Sering terjadi aduan, protes atau rekomendasi yang dialamatkan ke Presiden. Padahal bukan kewenangan Presiden, bukan tugas dan tanggung jawab Presiden menurut UU. Kemudian, mari kita cegah dan meniadakan segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran pemilu, termasuk intimidasi dan paksaan dari siapapun. Penegak hukum harap aktif cegah itu,\"tegasnya. Presiden RI keenam itu juga meminta agar semua pihak, termasuk diantaranya para pimpinan dan elit politik untuk menjaga keamanan dan ketertiban tahapan pemilu. Sebaiknya, tidak ada pernyataan dan tindakan provokatif yang bisa menyulut emosi. Dia juga menekankan, agar pihak terkait menjaga akuntabilitas dan transparansi pada tingkat penyelenggara pemilu, parpol peserta pemilu, sampai jajaran pemerintah seperti gubernur, bupati, wali kota. \"Dalam pelaksanaan pemilu, suhu politik pasti meningkat. Ini hukum politik yang berlaku di negara manapun. Cegah dan tiadakan hal-hal yang bisa menimbulkan kecurigaan yang tidak perlu apalagi fitnah. Jika ada protes dan aduan, lakukan dengan tertib dan damai sesuai aturan dan prosedur yang berlaku,\"ujarnya. Sementara bagi kalangan pers, SBY berharap agar media menyampaikan pembeirtaan yang akurat dan konstruktif. Sebab, media memiliki peran yang penting untuk mensukseskan pemilu. Sedangkan bagi jajaran pemerintah di tingkat pusat maupun daerah, dia berpesan agar tetap mengutamakan tugas-tugas pemerintahan. \"Tidak boleh mengabaikan tugas pokoknya sebagai pejabat pemerintah. Kampanye dibenarkan, tapi harap ikut aturan yang berlaku dan cegah benturan kepentingan yang merugikan rakyat. Jajaran pemerintah pusat dan daerah, saya instruksikan untuk bantu para penyelenggara pemilu,\"ujarnya. Bagi jajaran TNI/Polri, Presiden 64 tahun itu meminta agar TNI dan Polri tetap menjaga netralitasnya selama penyelenggaran pemilu. Yang terakhir, SBY berpesan agar penggunaan anggaran pemilu terus dimonitor. \"Anggaran negara besar, pastikan tidak terjadi penyimpangan jaga akuntabilitas dan tanggung jawab yang benar,\" imbuhnya. (ken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: