Soal Pengungsi Rohingnya, Presiden Jokowi: Dugaan Kuat Kerlibatan Jaringan TPPO

Soal Pengungsi Rohingnya, Presiden Jokowi:  Dugaan Kuat Kerlibatan Jaringan TPPO

Presiden Joko Widodo (Jokowi).-@jokowi-Instagram

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Arus pengungsi Rohingnya terus berdatangan ke Indonesia. Mereka masuk ke sejumlah wilayah Aceh.

Tentu saja, hal ini jika tidak segera ditangani dengan baik, akan menimbulkan masalah kemanusiaan.

Apalagi, santer diberitakan banyak warga Aceh yang menolak dengan keberadaan pengungsi Rohingya.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Setujui Rencana KPK untuk Pindahkan Narapidana Korupsi ke Nusakambangan

Mengenai situasi ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun angkat bicara.

Dalam keterangan persnya, Presiden Jokowi mengungkapkan, banyaknya pengungsi Rohingya datang ke Indonesia diduga kuat ada unsur tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak, yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh.”

BACA JUGA:Masuki Musim Hujan, Bey Machmudin Minta Semua Elemen Fokus Antisipasi Bencana

“Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini,” ujar Presiden.

Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan menindak tegas pelaku TPPO terkait masuknya pengungsi Rohingya ini.

“Pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO,” tegasnya.

BACA JUGA:Asda I Jabar Tutup Evaluasi Penyelenggaraan KKS 2023 di Cirebon, Berikut Saran H Dedi Supandi

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sementara bagi pengungsi Rohingya dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah pengungsi Rohingya ini.

“Bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden saat keterangan pers yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase