Kuningan Kekurangan Dokter Hewan
KUNINGAN - Banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi Bupati Utje Ch Hamid Suganda, terutama masalah kekurangan pegawai tenaga teknis. Bukan hanya kekurangan apoteker, namun juga dokter hewan pun masih kurang. Dari jumlah minimal yang harus dimiliki tujuh orang di Kuningan ternyata hanya ada lima. Itu pun dua di antaranya hanya pegawai tidak tetap atau PTT pusat. Kekurangan ini membuat pihak DP3 (Dinas Pertanian, Perikanan dan Perternakan) selalu kesulitan. “Dokter hewan di Kuningan masih minim. Idealanya dari jumlah pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang berjumlah empat orang harus memiliki minimal satu orang. Kemudian untuk dinas minimal ada tiga, jadi kita masih kurang dua,” kata Kepala DP3 Kuningan Ir Bunbun Budhiyasa kepada Radar, kemarin (13/2). Menurutnya, yang dua tenaga PTT pusat bisa saja diangkat dan tidak ditempatkan di Kuningan. Ataupun juga mereka yang ada harus pindah karena mengikuti suami keluar kota. Hal ini bisa terjadi. Kalau seperti ini terjadi tentu akan semakin kekurangan. Namun, pihaknya harus menerima. Setiap ada perekutan CPNS dari jalur umum selalu mengajukan formasi, namun tidak diberikan kuota. Pada tahun 2014 dari informasi akan dibuka untuk jalur umum, maka pihaknya akan mencoba mengajukan minimal empat orang. “Meski kurang, kami tidak akan mengeluh terus bekerja. Namun, harus diperhatikan karena kalau dokter hewan yang ada naik jabatan tentu terjadi kekurangan,” jelasnya. Sementara itu, dari lima dokter hewan yang ada kebanyakan bukan warga Kuningan. Mereka ada yang dari Jogja, Jawa Tengah dan daerah lainnya. Peluang mereka untuk pindah kerja sangat besar, terlebih mereka kebanyakan perempuan. Menanggapi kondisi ini Bunbun tidak mau berkomentar, terutama ketika ditanya mengenai minat warga Kuningan menjadi dokter hewan. Menurutnya, siapa saja berhak menjadi dokter dan DP3 tidak mempermasalahkan dari mana yang terpenting mau berkerja di Kuningan. Sementara itu, salah seorang dokter hewan Sri Purwaningsih yang sekarang sudah diangkat PNS mengaku, betah bekerja di Kuningan. Meski bukan dari Kuningan ia berjanji tidak akan pindah terlebih suami dan anak ada di Kuningan. “Saya menjadi dokter dari mulai sukwan dan hingga saat ini tidak ada kendala dalam perkerjaan, sehingga tidak ada niat untuk pindah,” jelas dia. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: