Mengulik Nasi Kasreng Bu Kasrih, Kuliner Legendaris Khas Kuningan

RADARCIREBON.COM - Jika masyarakat Cirebon punya Sega Jamblang, masyarakat Kuningan juga tak kalah bangga dengan kuliner khasnya yang bernama Nasi Kasreng.   

Hidangan sederhana yang biasa disantap masyarakat untuk sarapan di Terminal Luragung ini rupanya juga sangat digemari di kalangan pejabat.

Bahkan menjadi menu jamuan makan malam presiden saat Presiden SBY berkunjung ke Kuningan lebih dari sepuluh tahun lalu.  

Ya, Nasi Kasreng Bu Kasrih Kuningan awalnya hanya menjadi menu sarapan para kernet, sopir, kuli angkut, dan pedagang di Pasar Luragung.

BACA JUGA:Bikin Nyaman, Wisata Kuliner Baru ! Resto dengan pemandangan danau di kuningan

Toppingnya hanya gorengan dan sambal super pedas yang menyegarkan mata yang baru dibuka menyambut pagi hari. 

Harganya pun sangat murah dan terjangkau bagi masyarakat kecil. Tak heran, Nasi Kasreng Bu Karsih pun cepat ludes terjual oleh pembeli.   

Sesuai dengan namanya, Nasi Kasreng diambil dari nama Kasrih, seorang penjaja nasi yang memiliki ciri khas kentang goreng. 

Nasi Kasreng pertama kali dijual oleh Ibu Kasrih.   Kesuksesan Bu Kasrih menjual nasi kasreng terlihat dari banyaknya pelanggan dan barang dagangan yang ludes dalam beberapa jam. 

BACA JUGA:Penampakan Angin Puting Beliung saat Menerjang Indramayu, Bupati Nina Janji Hal Ini ke Warga

Hal ini pada akhirnya menyebabkan banyak orang mencari peluang bisnis di bidang yang sama. Dengan demikian, kehadiran nasi kasreng semakin meningkat tidak hanya di wilayah Luragung saja, namun juga di kota Kuningan dan masih banyak tempat lainnya.   

Meski demikian, menjamurnya warung Nasi Kasreng tidak kehilangan karakternya. Yakni kentang goreng, sambal terasi super pedas, buncis, lalapan, dan sentuhan udang kecil atau biasa dikenal sebagai"rebon" oleh masyarakat sekitar.  

Perpaduan empat menu berbeda dengan nasi bungkus kertas selalu tersedia di setiap warung Kasreng, sebagai pengganti berbagai masakan lainnya. 

Warung Nasi Kasreng banyak terdapat di pinggir jalan, terutama di sepanjang Jalan Luragung-Cibingbin atau sekitar 18 km sebelah timur kota Kuningan.  

Sumber: