Letusan Gunung Kelud Bencana Erupsi Terbesar se-Jatim
CIREBON-Kepala BNPB,DR.Syamsul Maarif,M.Si beserta Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB,Ir.Dody Ruswandi,MSCE dan Kapusdatinmas BNPB DR.Sutopo Purwo Nugroho saat ini berada di lokasi evakuasi sementara, Kantor Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri (14/2). Di Kecamatan Kepung terdapat 10 Desa dan terdampak 3 desa di Kecamatan Kepung,yakni Desa Kebonrejo 3.000 jiwa,Desa Besowo 7.141 jiwa,Desa Kampungbaru 2.000 jiwa. Berdasarkan data yang dihimpun dari Camat Kepung, Haryono, kebutuhan yang mendesak adalah masker,mck,air bersih, air minum dan makanan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan Kepala Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif untuk segera membantu penanganan erupsi Gunung Kelud. Presiden meminta BNPB penuhi semua kebutuhan pengungsi. Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan pada Jumat (14/2/2014) pagi Presiden menghubunginya untuk memberikan empat arahan penanganan erupsi Gunung Kelud. Pada kesempatan itu pun Syamsul mengaku juga telah melaporkan penanganan erupsi Gunung Kelud secara langsung kepada Presiden di lokasi pengungsian sementara di Desa Kepung, Kec. Kepung, Kediri yang berjarak 15 kilometer dari puncak gunung. \"Presiden memberikan arahan agar mendampingi Pemda Kab Blitar, Kediri dan Malang. Kedua, penuhi semua kebutuhan pengungsi. Ketiga, Gubernur Jatim telah diperintahkan merapat ke daerah untuk memberikan bantuan. Keempat, pastikan ke PVMBG apakah letusan ini yang terbesar atau akan ada letusan berikutnya,\" ucap Syamsul melalui rilis yang diterima Radarcirebon.com, Jumat (14/2/). Informasi terbaru yang dihimpun dari PVMBG Provinsi Jawa Timur, hasil LIT abu vulkanik komposisinya si 02/silika, mirip bahan industri kaca dan merupakan glass hard yang sangat halus, tetapi di lihat dengan mikroskop tepi dan ujungnya runcing, jika terhirup akan merobek jaringan paru-paru, jika kena mata bisa merusak mata. Tercatat, pukul 11.00 WIB, status G. Bromo SIAGA 1, G. Semeru SIAGA 3, dan letusan G. Kelud dengan radius 30 km wilayah Blitar, Malang, Kediri, Jember, Probolinggo, Situbondo dan Pasuruan antisipasi bencana erupsi terbesar se Jatim. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (langsung dari sekitar G. Kelud), Sutopo Purwo Nugroho, dampak erupsi G. Kelud telah menyebabkan hujan abu merata di beberapa wilayah di luar dari daerah terdekat dari G. Kelud. Sejak pukul 08.00 Wib (Jumat, 14/2) cuaca di Kediri dan Blitar cerah. Sudah tidak ada hujan abu pasir. Sinar matahari tembus sampai permukaan tanah dan langit terlihat biru. Namun di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dilaporkan masih terjadi hujan pasir. Erupsi G. Kelud pada Kamis (13/2) pukul 23.30 wib setinggi 17 km dan melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir. BMKG menganalisis, abu dan pasir pada lapisan 1.500 m terbawa ke arah Timur Laut, pada lapisan 5.000 m ke arah Barat Laut dan pada 9.000 m ke arah barat. Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari G. Kelud. Wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga, Temanggung dan sebagainya yang terkena abu dan pasir belakangan waktunya. Sedangkan di bagian timur hujan abu hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi dan Ampenan NTB. Dampak hujan abu dan pasir ini menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda, Bandara Adi Sucipto Yogya dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertunda. Banyak masyarakat di luar radius 10 km yang sebelumnya mengungsi telah kembalui ke rumahnya untuk bersih-bersih rumah. Diperlukan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. Bukan relawan dapur umum apalagi relawan SAR. Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: