Apa Hubungan Rumah Dinas Tentara dan Tanah Prabowo? Begini Sindiran Anies Baswedan

Apa Hubungan Rumah Dinas Tentara dan Tanah Prabowo? Begini Sindiran Anies Baswedan

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat capres 7 Januari 2024. Foto:-Tangkapan layar-

RADARCIREBON.COM - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyindir Prabowo Subianto dalam debat ketiga Capres Pemilu 2024.

Debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum itu digelar pada Minggu 7 Januari 2024.

Sindiran Anies kali ini membandingkan tentara yang tidak punya rumah dinas dengan tanah Prabowo.

Capres dari koalisi perubahan itu menganggap bahwa kepemilikan tanah Prabowo adalah ironi di tengah banyaknya tentara di Indonesia yang tidak punya rumah dinas.

BACA JUGA:Persib Keluar dari GBLA, Ini Syarat dari Pemkab Bandung untuk Gunakan Si Jalak Harupat

“Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya punya lebih dari 340 (ribu) hektare tanah di republik ini,” demikian dikatakan Anies Baswedan saat debat tadi malam.

Debat tersebut bertajuk pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. 

Anies banyak menyerang Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan RI.

Selain soal rumah dinas tentara dan tanah Prabowo, Anies menyebut kalau beberapa tahun ada lebih dari 160.000 orang meninggal, bukan karena serangan militer, tapi karena virus.

BACA JUGA:Manchester United Pinjamkan Beberapa Pemain di Januari 2024

BACA JUGA:Harus Anda Batasi, Inilah 5 Makanan yang Mengandung Gluten Tinggi

“HP (handphone, red), komputer kita diserang oleh cyber attack, lebih 800 juta cyber attack. Perdagangan manusia, perdagangan anak, perempuan menjadi korban lebih dari 3.000 orang dan narkoba menyerbu Indonesia, 4,8 juta orang terpapar narkoba,“ katanya. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyinggung kasus pencurian ikan sampai pencurian pasir. Menurutnya, pertahanan RI sudah kebobolan. 

“Lebih jauh lagi ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi, karena itu kita ingin mengembalikan dan Rp700 triliun anggaran,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: