Perang Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Galuh Diperkirakan Terjadi di Depok, Begini Teorinya

Menurut Fanani, wilayah Desa Depok kemungkinan merupakan daerah yang menjadi tempat pertempuran antara Kasultanan Cirebon dengan Kerajaan Galuh. 

Menurutnya, Sungai Jamblang yang melintasi kawasan itu merupakan batas wilayahnya.

Yang diperkirakan sebagai bukti terjadinya peperangan tersebut adalah keberadaan 13 kompleks pemakaman di Desa Depok. 

BACA JUGA:Muhammadiyah Telah Tetapkan 1 Ramadan dan Syawal 1445 H, Berikut Tanggalnya

BACA JUGA:Inilah Penyebab Kebakaran Tempat Karaoke di Tegal yang Sebabkan 6 Orang Tewas

Kompleks makam ini diperkirakan berusia ratusan tahun jika dilihat dari struktur dan jenis batu bata yang digunakan.

Fanani mengatakan, saking banyaknya kompleks makam di Depok, orang-orang sering berkelakar kalau jumlah makam di Depok lebih banyak dari penduduknya.

Namun demikian, Fanani mengatakan bahwa, warga Depok tidak tahu persis siapa saja yang dimakamkan di sana.

Warga juga tidak benar-benar mengetahui, apakah makam tersebut berisi jasad manusia atau bukan.

“Warga sini juga tidak tahu siapa-siapa saja yang dikuburkan disana. Dan apakah yang dikuburkan benar-benar manusia atau bukan, warga juga tidak tahu," ujarnya dilansir dari Harian Radar Cirebon.

Sementara itu, terkait sejarah Desa Depok yang dinilai memiliki kaitan erat dengan perjuangan Sunan Gunung Jati adalah keberadaan Masjid Al Karomah.

Masjid yang diperkirakan dibangun sekitar abad 14 atau abad 15 ini terletak di tepi Sungai Jamblang. Arsitekturnya mirip dengan Masjid Merah Panjunan.

“Bisa jadi masa pendiriannya pada masa Syekh Syarif Hidayatullah atau bahkan sebelumnya, kalau melihat zaman kerajaan atau Kasultanan Cirebon," ungkap Fanani.

Menurut Fanani, banyak cerita yang berkembang terkait pembangunan Masjid Al Karomah. 

Antara lain menyebut dua nama yang dinilai sebagai tokoh penting dalam proses pembangunan masjid dan syiar Islam di wilayah Depok, Kabupaten Cirebon..

Sumber: