Lebih Lengkap, Kronologi Penganiayaan di Arjawinangun Cirebon, Dimulai dari Rahman Membeli Parang

Lebih Lengkap, Kronologi Penganiayaan di Arjawinangun Cirebon, Dimulai dari Rahman Membeli Parang 

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Rahman Setyo Ajie kini meringkuk di ruang tahanan. Dia merupakan tersangka kasus penganiayaan berat di Kecamatan Arjawinangun.

Pemuda asal Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon ini sudah merencanakan aksinya dengan teliti.

Rahman Setio Ajie bertugas sebagai office boy alias OB sekaligus penjaga malam di kantor Koperasi BMI di Desa Buyut Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

Ternyata, dia sudah cukup lama menjadikan Manajer Cabang Koperasi BMI Grup, Hanar Riana, sebagai target pembunuhan. 

BACA JUGA:Daftar Tim yang Lolos ke Perempat Final Piala Asia 2023, 4 Negara Rebutkan 2 Tiket Tersisa

Rahman kemudian merencanakan aksi brutal tersebut. Dia berniat melukai korban dengan senjata tajam hingga khirnya membeli sebilah parang di Pasar Arjawinangun.

Rahman membeli parang tersebut pada Minggu 28 Januari 2024 atau sehari sebelum kejadian. Parang yang dibeli di pasar kemudian disimpan di kantor Koperasi BMI. Diletakan di bawah tangga.

Pada saat Rahman menyimpan parang, sebetulnya ada karyawan lain berinisial F yang melihatnya. 

Namun pada saat ditanya, Rahman menyebut parang tersebut milik saudaranya yang dititipkan. Mendengar jawaban tersangka, F tidak merasa curiga.

BACA JUGA:Begini Pesan Keluarga Usai Pemakaman Jessica Shintia Korban Penganiayaan di Arjawinangun

Nah, pada Minggu malam, 28 Januari 2024 sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku datang ke kantor untuk sesuai jadwal kerjanya sebagai penjaga malam.

Sambil berjaga malam, Rahman rupanya mulai menyusun rencana penyerangan terhadap sang manajer yang akan dilakukan esok harinya.

Maka, terjadilah pagi berdarah pada Senin, 29 Januari 2024 sekitar pukul 06.54 WIB. Ketika itu, karyawan Koperasi BMI masuk kerja seperti rutinitas biasanya.

Sumber: