Bayi Iktiosis Karena Keturunan atau Gangguan Metabolisme
CIREBON-Bagaimana bisa bayi tersebut mengalami iktiosis, sebagaimana bayi yang dilahirkan warga Majalengka tersebut? Menurut beberapa sumber itu bisa banyak penyebab. Seperti dikutip dari medicastore.com menjelaskan, kelainan iktiosis atau kulit kering ( disebut juga Xerosis, Asteatosis) adalah suatu keadaan dimana kulit kehilangan kelembabannya sehingga tampak pecah-pecah. Kulit kering sering terjadi, terutama pada usia diatas setengah baya. PENYEBAB Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kulit kering adalah: Faktor keturunan Kadang kulit kering yang parah (iktiosis) merupakan akibat dari penyakit keturunan, seperti iktiosis vulgaris atau hiperkeratosis epidermolitik. Faktor metabolisme Kulit kering lebih banyak ditemukan pada tiroid yang kurang aktif atau penurunan berat badan yang berlebihan. Penuaan Penambahan umur menyebabkan berkurangnya pelumasan kulit secara alami. Cuaca dingin dengan tingkat kelembaban yang rendah Penyejuk ruangan, pemanas ruangan atau duduk dekat perapian atau kipas pemanas Terlalu sering mandi atau berenang (terutama jika airnya terlalu banyak mengandung klorin) Kontak dengan sabun, deterjen atau bahan pelarut Gesekan yang menyebabkan iritasi atau kulit pecah-pecah. Iktiosis juga bisa merupakan akibat dari kelainan yang tidak diturunkan, yaitu: Lepra Tiroid yang kurang aktif Limfoma AIDS Sarkoidosis. GEJALA Kulit kering bisa mengalami iritasi dan sering menimbulkan gatal, kadang kulit terkelupas dalam serpihan-serpihan kecil dan sisik-sisik kecil. Pembentukan sisik paling sering terjadi pada tungkai bawah. Penderita iktiosis vulgaris kulitnya bersisik tanpa disertai lepuhan. Penderita hiperkeratosis epidermolitik memiliki lepuhan yang tebal dan berbau busuk, dengan kutil yang bersisik dan terasa nyeri. Menggosok atau menggaruk kulit yang kering bisa menyebabkan infeksi dan pembentukan jaringan parut. Kulit kering juga bisa menyebabkan dermatitis, dimana kulit tampak merah dan gatal. Iktiosis DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik PENGOBATAN Untuk mengobati kulit kering kuncinya adalah menjaga kelembaban kulit. Jangan terlalu sering mandi atau berenang; gunakan air hangat suam-suam kuku. Lebih jarang mandi memungkinkan minyak pelindung tetap berada di kulit. Salep atau krim seperti jeli minyak (vaselin), minyak mineral atau pelembab tanpa wewangian, juga bisa menahan air dalam kulit. Sabun yang keras, detergen dan wewangian dalam beberapa pelembab bisa mengiritasi kulit dan membuat kulit kering. Untuk membuang sisik pada kulit, bisa digunakan larutan atau krim yang mengandung salicylic acid. Setelah pengolesan obat tersebut, pada dewasa bisa dilakukan pembungkusan kulit dengan perban yang terbuat dari film plastik atau selofan; tetapi pada anak-anak tidak dilakukan hal seperti ini. Untuk iktiosis berat, bisa digunakan krim yang mengandung vitamin A (tretinoin). Campuran vitamin A membantu merontokkan sisik-sisik di kulit. Etretinat merupakan obat yang berhubungan dengan vitamin A dan digunakan pada beberapa bentuk iktiosis. Antibiotik dan beberapa sabun desinfektan yang kuat bisa digunakan pada hiperkeratosis epidermolitik. PENCEGAHAN Pencegahan bisa dilakukan dengan mengoleskan pelembab secara teratur pada kulit seluruh tubuh. Kurangi penurunan kelembaban kulit dengan mengubah kebiasaan mandi; mandi lebih singkat dan menggunakan air hangat. Kurangi pemakaian sabun, batasi penggunaannya di daerah wajah, ketiak maupun alat kelamin; keringkan kulit secara perlahan.(mj/ea)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: